Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Djauhari Oratmangun mengatakan kehadiran Perdana Menteri RRT Li Qiang dalam KTT ke-43 ASEAN di Jakarta 5-7 September 2023, masih dalam pembahasan.
"Tentunya mempertimbangkan hubungan baik antara kedua negara, pasti diharapkan kepala pemerintahan dari China juga akan hadir. Kepala pemerintahan biasanya perdana menteri akan hadir, G20 kan Presiden Xi Jinping sudah hadir, jadi saya kira masih dalam proses pembahasan antarkedua negara,” kata Dubes Djauhari dijumpai di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan secara tradisional kepala pemerintahan dari Tiongkok dalam hal ini Perdana Menteri Tiongkok biasanya hadir pada penyelenggaraan KTT ASEAN sebelum-sebelumnya.
Djauhari mengatakan Indonesia tentu berharap Kepala Pemerintahan/Perdana Menteri Tiongkok dapat kembali hadir pada KTT ke-43 ASEAN kali ini.
Lebih jauh terkait adanya isu bahwa Tiongkok mendorong keikutsertaan Indonesia sebagai kelompok ekonomi BRICS (Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan), Djauhari mengaku tidak mendapatkan informasi itu.
Menurutnya, keikutsertaan Indonesia pada BRICS akan ditentukan berdasarkan pertimbangan pemerintah, khususnya rekomendasi yang disampaikan oleh menteri-menteri terkait.
“Ke depan seperti apa, kan sekarang Presiden kalau tidak salah kan sedang berkunjung ke Afrika, dan mungkin akan hadir sebagai observer di KTT BRICS, jadi saya kira itu dalam proses pengambilan keputusan. Saya kira akan diputuskan pada masanya nanti,” ujar dia.
Catatan: Judul dan isi berita ini sudah diperbaiki pada pukul 19.10 WIB. Sebelumnya ditulis Presiden Xi Jinping, yang seharusnya PM Li Qiang. Mohon maaf atas kesalahan yang terjadi dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Baca juga: Sekjen puji Indonesia selenggarakan KTT ke-42 ASEAN dengan baik
Baca juga: Biden tak akan hadiri KTT ASEAN di Jakarta
Baca juga: Menlu sebut tiga fokus Indonesia selama jalankan KTT ASEAN
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023