Secara konkrit, Indonesia telah mengusulkan pembentukan ASEAN Micro and Small Enterprises Financing Institution, meningkatkan aksesibilitas keuangan UMKM antara negara ASEAN
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menginisiasi pembentukan ASEAN Micro and Small Enterprises Financing Institution guna meningkatkan aksesibilitas keuangan UMKM antara negara ASEAN pada forum ASEAN.
“Secara konkrit, Indonesia telah mengusulkan pembentukan ASEAN Micro and Small Enterprises Financing Institution, meningkatkan aksesibilitas keuangan UMKM antara negara ASEAN,” kata MenKopUKM usai mengikuti High Level Ministerial Meeting : Policy Dialogue pada forum ASEAN Inclusive Business Summit 2023 di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu.
Menteri Teten menjelaskan, ASEAN perlu kerja sama untuk mempromosikan lembaga keuangan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) karena persoalan yang dihadapi oleh masing-masing negara anggota ASEAN mengenai UKM sama yakni akses ke pembiayaan.
Sementara, di negara di luar ASEAN, memiliki banyak potensi pendanaan dengan jumlah berlimpah yang masih belum dimanfaatkan. Namun, pemerintah perlu menjadi jembatan antara sumber pendanaan dengan pelaku UKM. Ditegaskannya, investor cenderung lebih sulit memberikan pendanaan kepada UKM karena tidak ada penjaminan layaknya usaha besar dan industri.
“Kita perlu membangun gorong-gorongnya. Nah, itulah konsep yang kita tawarkan. Ini juga yang kita tawarkan dari ASEAN untuk di G20. Tahun depan G20 itu di India, setelah itu Brazil setelah Brazil, Asia Tenggara, sehingga menjadi momen beberapa tahun ke depan mempromosikan agenda bisnis inklusif di ASEAN country dan di bawa hasil ini ke G20 forum,” jelasnya.
Selain mengusulkan pendanaan khsusu bagi UKM, Menteri Teten juga mengusulkan LP-KUKM atau Smesco Indonesia sebagai ASEAN Inclusive Business Center yang akan berfungsi sebagai platform pelayanan UMKM dari hulu ke hilir bagi seluruh UMKM di negara ASEAN.
“Smesco Indonesia akan memberikan layanan promosi dan pemasaran bukan hanya untuk UKM Indonesia, tetapi juga bagi UKM negara anggota ASEAN dengan bekerjasama dengan lembaga terkait di masing-masing negara," katanya.
Selain itu, Smesco juga akan berfungsi sebagai platform informasi pasar, mendukung promosi dan distribusi produk, memperkuat jaringan pemasaran, menghadirkan konsultasi serta inkubasi usaha.
"Sehingga kita dapat bersama-sama mengkoordinasikan berbagai program, mendorong kebijakan, memberikan pelatihan dan advokasi bagi UMKM di ASEAN agar semakin hijau dan maju," harapnya.
Baca juga: Teten rangkul ASEAN perkuat digitalisasi UKM cegah predatory pricing
Baca juga: RI serahkan tongkat estafet keketuaan menteri ekonomi ASEAN ke Laos
Baca juga: BI: AFMGM wujudkan kolaborasi ASEAN jaga stabilitas ekonomi kawasan
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023