AiMS merupakan produk buatan dalam negeri sebagai sistem mitigasi pencemaran lingkungan....
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) menerapkan teknologi pemantauan kualitas udara bernama Adaptive Monitoring System (AiMS).
Produk inovatif berbasis IoT (Internet of Things) itu menyediakan data real time pada pemantauan kualitas udara dimiliki oleh unit satuan kerja Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, yang beroperasi di bawah naungan BSKJI.
“AiMS merupakan produk buatan dalam negeri sebagai sistem mitigasi pencemaran lingkungan dan menjawab kebutuhan atas pemberlakuan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU),” kata Kepala BBSPJPPI Sidik Herman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemprov DKI tanam pohon secara masif untuk tingkatkan kualitas udara
Baca juga: Pemprov DKI tanam pohon secara masif untuk tingkatkan kualitas udara
Sidik menjelaskan produk yang sudah ada di pasaran ini menawarkan solusi teknologi pemantauan kualitas udara yang ekonomis sebagai jawaban atas masalah dan kebutuhan yang dihadapi oleh sektor publik, industri, laboratorium lingkungan, dan dalam memenuhi regulasi yang berlaku.
Selanjutnya, pada konteks pemenuhan regulasi pemantauan kualitas udara, AiMS juga telah menunjukkan kemampuannya dalam menjawab kebutuhan tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
ISPU merupakan adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari.
Menurut Peraturan Menteri LHK nomor P.14/MENLHK /SETJEN/KUM.1/7/2020 tentang ISPU, ISPU dihitung dari konversi konsentrasi pencemar sehingga diperoleh nilai indeks pencemar dalam angka dan warna yang lebih mudah diinterpretasikan sebagai indikator kualitas udara.
Baca juga: Seluruh kendaraan pegawai DPRD DKI harus lolos uji emisi
Baca juga: Seluruh kendaraan pegawai DPRD DKI harus lolos uji emisi
Sidik juga menyampaikan bahwa AiMS telah dipasarkan ke dunia industri melalui skema ekosistem kerja sama dengan industri.
Kemampuan pengukuran ISPU oleh AiMS menjadi salah satu bukti komitmen Kemenperin dalam kontribusinya memantau kualitas udara di ibu kota Indonesia.
“AiMS pada parameter PM 2.5 menunjukkan ISPU Kota Jakarta pada angka 158. Disandingkan dengan PermenLHK tersebut, angka ini berarti menunjukkan kualitas udara sedang tidak sehat,” ujarnya.
Sidik berharap penerapan teknologi AiMS oleh BBSPJPPI di lingkungan Kemenperin dan sekitar kota Jakarta, mampu memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas ISPU.
“Kepedulian dan kolaborasi dari semua pihak akan menjadi kunci dalam upaya kita bersama untuk menciptakan udara yang lebih bersih dan sehat untuk masyarakat,” kata Sidik.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023