Kamar dagang industri (Kadin) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengundang pengusaha di negara-negara kawasan ASEAN untuk memeriahkan agenda tahunan Cikarang Industry Expo tahun 2024.Termasuk kepada negara-negara ASEAN, jadi bisa saling bertukar informasi terkait penggunaan teknologi produk yang digunakan. Apalagi tahun ini masa keketuaan Indonesia di ASEAN, semoga pemerintah bisa memfasilitasi
Ketua Kadin Kabupaten Bekasi Heri Noviar mengatakan tujuan utama penyelenggaraan pameran industri adalah sebagai wadah memperkenalkan produk-produk perusahaan kepada publik.
"Termasuk kepada negara-negara ASEAN, jadi bisa saling bertukar informasi terkait penggunaan teknologi produk yang digunakan. Apalagi tahun ini masa keketuaan Indonesia di ASEAN, semoga pemerintah bisa memfasilitasi," katanya di Cikarang, Jumat.
Dia menjelaskan keikutsertaan negara-negara ASEAN diyakini mampu menjadi jembatan antar perusahaan dalam negeri dengan perusahaan di ASEAN sehingga terjalin kolaborasi yang baik ke depan sekaligus upaya peningkatan perekonomian di kawasan Asia Tenggara.
Pihaknya berharap kegiatan Cikarang Industry Expo dapat disinergikan dengan program pemerintah agar lebih semarak sekaligus berdampak besar bagi peningkatan sektor industri Tanah Air.
"Pemkab Bekasi mulai tahun depan juga akan memfasilitasi kegiatan ini agar lebih meriah dan kami juga berharap Pemerintah Indonesia mau menjembatani kegiatan ini kepada negara-negara di kawasan Asia Tenggara," katanya.
Heri mengaku Cikarang Industry Expo merupakan kegiatan yang digelar rutin setiap tahun dengan melibatkan sejumlah kawasan industri dan tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke delapan kali.
Tahun ini Cikarang Industry Expo digelar selama tiga hari pada 23-25 Agustus 2023 di Aula Gedung President University Convection Center Jababeka, diikuti 40 perusahaan dengan beberapa produk yang dipamerkan. Kegiatan ini mempertemukan produsen dengan konsumen untuk saling bertukar informasi.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan masa keketuaan Indonesia di ASEAN saat ini menjadi peluang untuk lebih meningkatkan kemitraan pembangunan serta potensi kerja sama ekonomi dengan kota-kota di negara-negara ASEAN.
Menurut dia, peningkatan kemitraan ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah setempat meningkatkan realisasi capaian investasi seiring kondusifnya iklim penanaman modal di masa pemulihan ekonomi nasional.
Berdasarkan data investasi sepanjang 2021, Kabupaten Bekasi masih menjadi daerah primadona bagi investor dengan capaian hingga Rp42 triliun dan menyumbang 31,78 persen total penanaman modal Provinsi Jawa Barat.
Setahun berselang atau sepanjang tahun lalu, realisasi investasi di Kabupaten Bekasi bertambah menjadi Rp47 triliun sekaligus menobatkan daerah itu sebagai langganan peringkat pertama nasional dengan jumlah penanaman modal terbesar.
Pemerintah Kabupaten Bekasi memastikan iklim investasi tetap kondusif sehingga investor tertarik membuka bisnis baru. Kondisi itu juga diperlukan untuk menjaga 11 kawasan industri besar serta sedikitnya 7.339 perusahaan yang sudah eksisting agar bisa terus menjalankan produksi hingga jangka panjang.
Pemkab Bekasi juga menerapkan sejumlah inovasi pelayanan untuk mempermudah proses perizinan bagi investor, seperti menempatkan perangkat-perangkat daerah terkait dalam satu atap, memperbarui layanan perizinan daring, hingga pendampingan Kopsurgah KPK agar seluruh tahapan perizinan berjalan sesuai prosedur ketentuan perundangan.
Pihaknya juga membuka peluang kemitraan strategis sektor lain seperti pertanian, energi terbarukan, ketenagakerjaan, lingkungan hidup, pariwisata, pengembangan KUKM, hingga kerja sama bidang sosial dan kebudayaan.
"Hal ini penting karena saat ini kehidupan di Kabupaten Bekasi sudah multikultural, bukan saja beragam suku yang ada di Indonesia tetapi juga beragam kebangsaan dari seluruh dunia," kata dia.
Baca juga: Keketuaan Indonesia 2023 dorong ASEAN sebagai pusat pertumbuhan
Baca juga: Electrum resmi mulai bangun pabrik motor listrik di Cikarang
Baca juga: Pembangunan Pusat Data Nasional di Cikarang rampung September 2024
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023