Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, AIPF adalah inisiatif Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 sebagai platform bagi sektor swasta, dan publik, termasuk BUMN, dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik untuk berdiskusi dan menghasilkan kerjasama bisnis yang inklusif, kolaboratif, dan konkret.
"Ada tiga bidang yang jadi fokus AIPF yakni infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif," ujar Erick melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Beragam diskusi panel dan talkshow akan menghadirkan pimpinan industri, dan para ahli dari pemerintah, badan keuangan internasional, organisasi internasional, juga perusahaan berkelas dunia dari ASEAN dan mitra di Kawasan Indo-Pasifik.
Pameran proyek dan pertemuan business matching melengkapi rangkaian acara AIPF. Delapan BUMN yaitu BRI, Pertamina, PLN, Bank Mandiri, BNI, MIND ID, Telkom Indonesia, dan InJourney bersama Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Standard Chartered, Google, Sun Cable, British Chamber of Commerce, terlibat aktif dalam rangkaian acara AIPF.
Sejumlah pimpinan organisasi dan perusahaan juga akan menjadi narasumber dan panelis antara lain dari World Economic Forum, ASEAN-BAC dan Kadin, Maybank, Airbus, Aspen Medical, Forest Carbon Microsoft, Business Council Canada, European Investment Bank, Institute of Public & Environmental Affairs, bp, Asian Infrastructure Investment Bank, US Trade and Development Agency, Loca Laos, Aruna, dan Fairatmos.
"AIPF juga jadi momentum untuk menunjukkan peran strategis BUMN, serta memperluas kerjasama investasi pada proyek-proyek strategis BUMN untuk kemajuan Indonesia dan memperkokoh posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi," kata Erick.
Baca juga: Indonesia ingin majukan kerja sama ekonomi di Indo-Pasifik
Baca juga: ASEAN, AS miliki kepentingan jaga Indo-Pasifik tetap terbuka dan bebas
Baca juga: Indonesia tegaskan perairan Indo-Pasifik harus jadi wilayah damai
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023