• Beranda
  • Berita
  • Bahlil: Hilirisasi dapat memberikan nilai tambah untuk ekonomi daerah

Bahlil: Hilirisasi dapat memberikan nilai tambah untuk ekonomi daerah

29 Agustus 2023 13:30 WIB
Bahlil: Hilirisasi dapat memberikan nilai tambah untuk ekonomi daerah
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, dalam sebuah sesi kuliah umum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa (29/8). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa program hilirisasi sumber daya alam yang sedang digalakkan pemerintah saat ini dapat memberikan nilai tambah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
 
"Konsep hilirisasi ini sebagai instrumen untuk bagaimana bisa nilai tambah itu ada di daerah," kata Bahlil dalam sebuah sesi kuliah umum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa.
 
Kementerian Investasi telah mengeluarkan Peraturan Menteri Investasi nomor 1 tahun 2022 yang mendorong kolaborasi antara investasi besar dengan pengusaha nasional di daerah.

Dia menuturkan peraturan tersebut dibuat guna mendorong investasi di daerah untuk pemerataan ekonomi.
 
"Saya sudah buat peraturan menteri, setiap investasi yang masuk wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha daerah yang ada di daerah bukan pengusaha daerah yang ada di Jakarta," ujar Bahlil.
 
Bahlil juga menyebutkan pendorongan investasi di luar Pulau Jawa terus digalakkan untuk mewujudkan visi pembangunan Indonesia sentris yang tidak hanya berpusat di Pulau Jawa.
 
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2020 kuartal ketiga realisasi investasi di luar Pulau Jawa selalu lebih besar dari Pulau Jawa, dimulai dari 50,5 persen, dan terus bertumbuh hingga pada tahun 2023 kuartal kedua investasi di luar Pulau Jawa telah mencakup 53 persen.
 
"Sejak 2020 kuartal ketiga sampai dengan 2023 kuartal kedua alhamdulillah investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar ketimbang di Jawa, sebesar 53 persen. Kita bangun pemerataan ini semua supaya apa? Supaya pertumbuhan ekonominya itu dari Aceh sampai Papua," kata Bahlil.
 
Dia menjelaskan salah satu contoh kawasan industri hilirisasi di daerah yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi wilayahnya adalah kawasan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Kawasan industri terpadu itu menjadi salah satu tempat pengolahan pemurnian bijih nikel.
 
Menurut data yang dihimpun Kementerian Investasi, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada 2018 hingga 2020 berada di bawah 10 persen.
 
Begitu memasuki tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Maluku Utara meningkat menjadi 16,79 persen dan berada di atas angka 20 persen di tahun 2022 (22,94 persen) dan semester 1 tahun 2023 (20,26 persen).

Selain itu, kata Bahlil, kawasan industri IWIP turut menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar.
 
"Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara itu sudah 20 persen lebih. Yang belum mendapat lapangan pekerjaan itu adalah tenaga-tenaga yang belum ada spesifikasinya, tetapi (masyarakat) di ring 1 itu semuanya sudah dapat (pekerjaan) dari sana (IWIP)," ucapnya.
 
Bahlil mengatakan program hilirisasi terutama sumber daya alam nikel sangat penting karena saat ini komoditas tersebut dibutuhkan dalam industri otomotif yang saat ini mulai bergerak menuju pemanfaatan energi hijau melalui mobil listrik.
 
Lebih lanjut dia menjelaskan nikel merupakan salah satu bahan baku penting dalam industri mobil listrik sebagai komponen dari baterai listrik. Indonesia, terang Bahlil, memiliki cadangan nikel 25 persen dari jumlah total di dunia.
 
"Mobil listrik itu komponennya 40 persen nya adalah baterai dan 60 persen adalah rangkanya dan baterai sel itu komponennya adalah nikel, kobalt, mangan, dan litium dan kita Indonesia mempunyai cadangan nikel 25 persen dunia," kata Bahlil.

Baca juga: Indonesia ditargetkan jadi negara industri baterai kendaraan terbesar

Baca juga: Hilirisasi untuk kesejahteraan masyarakat

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023