• Beranda
  • Berita
  • Kenaikan ISPA pada balita di Jakarta masih tertangani Puskesmas

Kenaikan ISPA pada balita di Jakarta masih tertangani Puskesmas

29 Agustus 2023 14:03 WIB
Kenaikan ISPA pada balita di Jakarta masih tertangani Puskesmas
Arsip Foto - Dokter memeriksa kesehatan pasien bergejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2023). Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut selain akibat polusi udara yang memburuk di Jakarta, penyakit ISPA dipengaruhi juga oleh perubahan iklim. Berdasarkan data dua bulan terakhir terdapat peningkatan kasus dari 99.130 kasus di bulan Mei 2023 menjadi 102.475 kasus di bulan Juni. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.

Jadi kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah menggunakan masker

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan kenaikan angka kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), khususnya pada balita masih tertangani oleh Puskesmas di Ibu Kota.
 
"Iya ada kenaikan. Tapi tetap ditangani oleh Puskesmas karena ISPA-nya kan masih ringan," kata Heru di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.
 
Berdasarkan data yang dia miliki, terjadi kenaikan 24 persen sampai 31 persen. Karena itu, Heru mengimbau masyarakat khususnya anak-anak untuk memakai masker saat beraktivitas di luar ruang.
 
Menurut dia, ada kenaikan sekitar 24 sampai 31 persen khususnya balita di DKI Jakarta. Karena itu, warga khususnya balita yang keluar sebaiknya menggunakan masker.

"Jadi kami mengimbau anak-anak kecil kalau bisa keluar rumah menggunakan masker," ujar Heru.

Baca juga: Balai Kota DKI harus jadi yang pertama lakukan "water mist"
Baca juga: KPAI: Polusi tinggi, perlu ada pemeriksaan kesehatan anak di Jakarta
 
Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mengimbau kepada orang tua segera mengimunisasi anak untuk meningkatkan daya tahan tubuh menghadapi polusi udara di Ibu Kota.
 
"Imunisasi menjadi salah satu upaya penting untuk mencegah dampak polusi udara pada kelompok rentan seperti bayi dan balita," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama saat dihubungi di Jakarta, Senin (28/8).
 
Selain itu, imunisasi juga menjadi salah satu upaya untuk mencegah anak dari ISPA dan radang paru-paru (pneumonia) akibat kualitas udara yang kurang baik.
 
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI juga mencatat sekitar 100 ribu warga di Ibu Kota terkena ISPA setiap bulan akibat peralihan cuaca.
 
"Warga yang terkena batuk, pilek, bahkan pneumonia setiap bulan rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk," katanya.
 
Sejak Januari hingga Juni 2023 terdapat 638.291 kasus ISPA yang tercatat Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023