Fondasi ekonomi di ASEAN khususnya Indonesia itu adalah UMKM.
ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menggelar ASEAN Weekend Market sebagai sarana promosi produk dan meningkatkan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bagi perekonomian ASEAN.
“Ini juga menyimbolkan bagaimana fokus kepada ASEAN untuk khususnya pada UMKM, karena sekali lagi fondasi ekonomi di ASEAN khususnya Indonesia itu adalah UMKM,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia sekaligus Chairman ASEAN-BAC Arsjad Rasjid saat membuka ASEAN Weekend Market di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat.
UMKM, kata Arsjad lagi, terbukti menjadi tonggak dan motor penggerak perekonomian negara-negara ASEAN di tengah tantangan krisis ekonomi global, baik dalam hal penciptaan lapangan kerja maupun kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tercatat bahwa UMKM di kawasan ASEAN menyerap 35-97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 35-69 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) di masing-masing negara.
Gelaran ASEAN Weekend Market yang diikuti oleh 45 UMKM dari Kamboja, Myanmar, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Indonesia tersebut, diyakininya dapat menjadi ajang untuk mempromosikan keunggulan ASEAN melalui UMKM agar bisa maju bersama dan bersaing secara global.
“Partisipasi UMKM dalam ASEAN Weekend Market ini akan menggambarkan betapa pentingnya kreativitas dan inovasi lokal dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat fundamental ekonomi regional,” ujarnya pula.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki yang turut hadir membuka gelaran tersebut, mengapresiasi penyelenggaraan ASEAN Weekend Market yang disebutnya menjadi bentuk kontribusi nyata dalam membuka peluang bagi UMKM untuk mendapatkan akses pasar yang lebih luas khususnya di kawasan ASEAN.
“Saya rasa acara ini sangat penting untuk mempromosikan produk UMKM di ASEAN,” katanya pula.
Menteri Teten menyampaikan pertumbuhan ekonomi regional ASEAN pada 2022 mencapai 5,6 persen. Jumlah tersebut berada di atas rata-rata nilai pertumbuhan ekonomi dunia yaitu 3,1 persen dan Indonesia sendiri selama 7 triwulan mampu untuk terus tumbuh di atas 5 persen.
“Dengan populasi 679 juta jiwa atau 8 persen penduduk dunia, maka perlu bagi ASEAN untuk meningkatkan daya saing demi kepentingan pertumbuhan ekonomi domestik dan kawasan,” ujarnya lagi.
Baca juga: Teten : ASEAN harus berani klaim jadi pusat produksi agrikultur
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023