"InsyaAllah aman (stok cadangan beras), kami jaga," kata Arief saat dihubungi ANTARA melalui telepon seluler di Jakarta, Selasa.
Arief mengatakan bahwa CBP yang mencapai 1,52 juta ton tersebut dapat dipastikan memenuhi kebutuhan pangan nasional, terlebih terdapat tambahan beras impor 400 ribu ton hingga akhir tahun.
Ia menjelaskan Bapanas sejak awal 2023 merencanakan untuk pengadaan beras yang dilakukan Perum Bulog. Hal itu menurut dia, bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan.
Arief menambahkan bahwa kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, bukan karena tidak adanya stok, tetapi karena produksi dalam negeri yang memang belum mencukupi.
"Kalau beras itu kuncinya ada diproduksi, bahkan penggiling padi saat ini sangat perlu pasokan, karena memang tidak ada bahannya," katanya.
Baca juga: Bulog Sumut meminta masyarakat tak khawatir karena stok beras aman
Menurut dia, Bapanas mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk mendistribusikan bantuan beras kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan masing-masing KPM mendapatkan sebanyak 10 kilogram beras selama tiga bulan.
"Ada 640 ribu ton beras yang didistribusikan untuk bantuan sesuai perintah Presiden," tutur Kepala Bapanas Arief.
Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI pada Senin (4/9), Bapanas menyatakan bahwa ketersediaan 12 komoditas diproyeksikan aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir Desember 2023.
Adapun ke-12 komoditas itu termasuk beras, jagung, bawang merah, cabai besar, cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng. Komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi-kerbau, dan gula konsumsi juga diprediksi aman dengan catatan membutuhkan pasokan impor.
Baca juga: Bapanas: Stok 12 komoditas aman hingga akhir tahun
Baca juga: Bapanas: RI jadi andalan pangan di ASEAN
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023