• Beranda
  • Berita
  • Balai Besar TNBTS buka akses wisata Gunung Bromo usai kebakaran hutan

Balai Besar TNBTS buka akses wisata Gunung Bromo usai kebakaran hutan

6 September 2023 15:12 WIB
Balai Besar TNBTS buka akses wisata Gunung Bromo usai kebakaran hutan
Personel gabungan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) pada saat melakukan proses pemadaman api di area savana, di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (30/8/2023). ANTARA/HO-BB TNBTS.

Kunjungan wisata Bromo melalui pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan dibuka untuk pengunjung mulai kemarin, 5 September 2023 pukul 18.00 WIB

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) membuka akses bagi wisatawan melalui pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, usai terjadi peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan, pembukaan akses bagi wisatawan itu dilakukan usai proses pemadaman kebakaran di kawasan Perum Perhutani dan TNBTS berhasil dilakukan tim gabungan.

"Kunjungan wisata Bromo melalui pintu masuk Wonokitri, Kabupaten Pasuruan dibuka untuk pengunjung mulai kemarin, 5 September 2023 pukul 18.00 WIB," kata Septi.

Septi menjelaskan, dengan dibukanya akses wisata dari pintu masuk Wonokitri tersebut, maka lokasi wisata view poin Gunung Penanjakan yang sebelumnya terdampak dan ditutup bagi wisatawan juga kembali dibuka.

"Untuk saat ini sudah dibuka semua titik-titik lokasi wisata, namun bisa ditutup kembali jika ada perkembangan baru yang menyebabkan kami harus menutup kunjungan," katanya.

Hal tersebut mengingat kondisi musim kemarau yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga Oktober 2023 tersebut, masih ada potensi yang bisa menimbulkan atau memicu peristiwa kebakaran hutan dan lahan di dalam kawasan taman nasional dan sekitarnya.

Ia menambahkan, seluruh pengunjung yang beraktivitas di dalam kawasan untuk tidak menggunakan benda-benda yang bisa memicu timbulnya api dan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga diingatkan jika membuang puntung rokok harus dipastikan dalam keadaan aman dan tidak bisa memicu munculnya api, mengingat bahan bakar berupa tanaman yang kering masih sangat banyak di kawasan taman nasional.

"Kepada seluruh pengunjung yang beraktivitas di dalam kawasan TNBTS, baik kunjungan wisata, pengambilan gambar komersial maupun kegiatan lain, mohon tidak menggunakan media yang bisa memicu api, seperti korek api, kembang api ataupun yang lainnya," tambahnya.

Terkait dengan total luasan area yang terdampak kebakaran di kawasan taman nasional, Septi menyatakan bahwa hingga saat ini masih dilakukan langkah identifikasi dengan fokus utama untuk menjaga kawasan dari bencana kebakaran.

"(Luasan area terdampak) masih belum, kami masih fokus menjaga agar tidak terjadi kebakaran luas," katanya.

Sebelumnya, BB TNBTS menutup sementara akses wisata dari pintu masuk Wonokitri dan view poin Penanjakan Bromo akibat peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Perum Perhutani, yang berdekatan dengan taman nasional, Minggu (3/9).

Api yang membakar kawasan hutan dan lahan tersebut dilaporkan telah padam pada Senin (4/9). Balai Besar TNBTS telah memastikan bahwa saat ini kondisi telah aman dan kemudian membuka akses bagi para wisatawan tersebut.

Sebelumnya, Balai Besar TNBTS juga menutup akses wisata dari wilayah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang pada 1 September 2023 akibat kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran tersebut sudah padam dan pengelola membuka akses pintu masuk pada Minggu (3/9).

Peristiwa kebakaran tersebut pertama kali diketahui terjadi di wilayah Bantengan yang berada di sekitar perbatasan resort Pengelola Taman Nasional (PTN) wilayah Coban Trisula dan resort PTN wilayah Ranupani pada 29 Agustus 2023 pukul 23.30 WIB.

Baca juga: Balai Besar TNBTS tutup kawasan Penanjakan untuk keselamatan wisatawan

Baca juga: Kebakaran hutan-lahan di Savana Gunung Bromo terus dipantau BPBD

Baca juga: BB TNBTS imbau wisatawan Bromo turut antisipasi kebakaran hutan

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023