"Bagaimana kita mencerdaskan masyarakat tentang kebutuhan gizi ya. Makanya di sini ada demo (masak), menyiapkan masakan untuk sasaran stunting," kata Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Utama BKKBN Dwi Listyawardani pada acara Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat) di Marunda, Jakarta Utara, Kamis.
Baca juga: BKKBN: Kekuatan gotong royong mampu mengurangi angka stunting
Kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting ini menjadi rangkaian acara dalam peringatan HUT Ke-78 TNI AL yang jatuh pada 10 September 2023.
Dwi Listyawardani mengatakan Dapur Sehat Atasi Stunting ini memfokuskan pemenuhan gizi untuk bayi, baduta, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui terutama dari kalangan keluarga kurang mampu yang kerap rawan mengalami kekurangan gizi.
Pada acara tersebut, para peserta diberikan penjelasan mengenai gizi seimbang dan menu-menu makanan bergizi yang bisa dibuat dari bahan makanan yang murah dan mudah didapat.
Baca juga: BKKBN ajak keluarga manfaatkan pangan lokal tingkatkan gizi keluarga
"Dalam menu gizi seimbang itu harus ada kombinasi, termasuk bentuk penyajian harus menarik karena seringkali orang malas makan karena penyajiannya yang tidak menarik, apalagi anak-anak. Jadi, kreasi-kreasi inilah yang diperlukan," kata Dwi Listyawardani.
Kaskoarmada RI Laksamana Muda TNI Didong Rio Duto menambahkan bahwa kolaborasi TNI dan BKKBN terkait stunting ini untuk menyukseskan program nasional percepatan penurunan stunting.
Baca juga: TNI AL-BKKBN canangkan program keluarga keren bebas stunting
"Sebagai bentuk wujud dan perhatian TNI Angkatan Laut terhadap program nasional, tentunya perlu kita dukung secara kolaboratif," kata Didong.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023