Pantauan di lokasi kejadian, Minggu, banjir bandang menerjang permukiman di empat wilayah kecamatan itu disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi yang terjadi menjelang tengah malam hingga Minggu pukul 03.00 WIB.
Sejumlah desa yang permukiman penduduk terkena banjir bandang itu antara lain Desa Sukabanjar, Kuripan, Tanjung Raya, Sukabanjar serta Desa Air Upik di Kecamatan Banding Agung, Ranau.
Banjir bandang yang datang secara tiba-tiba itu telah merendam rumah permukiman penduduk di sejumlah desa tersebut dengan ketinggian air mencapai lima meter hingga enam meter, juga akses jalan melintasi desa tersebut menjadi rusak.
Salah satu warga, Heri (24) yang rumahnya nyaris roboh diterjang banjir menyebutkan pada saat kejadian, air sungai secara tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan keluarganya berusaha menyelamatkan diri serta menumpang ke rumah keluarga.
Sementara, Camat Tiga Dihaji Fahrudin di dampingi Kades Kuripan Sahropi menjelaskan bahwa ketika banjir terjadi seluruh warga panik saling berusaha menyelamatkan diri dan harta benda mereka, karena kondisi air sudah masuk ke dalam rumah masing-masing.
Mengenai jumlah kerugian akibat banjir bandang itu, pihaknya belum bisa memastikan, namun yang pasti ratusan rumah dihuni 200 lebih kepala keluarga terendam banjir, 50 hektare areal perkebunan kopi menjadi rusak.
Kapolsek Buay Sandang Aji, Iptu A Musrin SH yang terjun ke lokasi banjir menjelaskan bahwa banjir bandang tersebut hanya menimbulkan kerugian materi dan tidak ada korban jiwa.
Sekarang ini aparat setempat masih mendata berapa jumlah korban yang rumahnya terendam banjir, termasuk jumlah kerugian," katanya.
Sementara, hingga saat ini belum ada bantuan yang mengalir untuk para korban warga di enam desa tersebut.(*)
Pewarta: Muhammad Suparni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013