• Beranda
  • Berita
  • Wall Street menguat, Nasdaq berakhir naik tajam karena Tesla melonjak

Wall Street menguat, Nasdaq berakhir naik tajam karena Tesla melonjak

12 September 2023 06:07 WIB
Wall Street menguat, Nasdaq berakhir naik tajam karena Tesla melonjak
Arsip foto - Logo Tesla terlihat di sebuah mobil di tengah hujan di wilayah Manhattan, New York City, New York, AS, Rabu (5/5/2021). (ANTARA/REUTERS/Carlo Allegri/am.)

Tesla melonjak 10 persen setelah Morgan Stanley meningkatkan peringkat pembuat mobil listriknya menjadi overweight dari equal-weight

Saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan Nasdaq ditutup naik tajam karena Tesla melonjak di tengah optimisme seputar kecerdasan buatan dan investor menunggu data inflasi yang akan dirilis pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 87,13 poin atau 0,25 persen, menjadi menetap di 34.663,72 poin. Indeks S&P 500 bertambah 27,97 poin atau 0,67 persen, menjadi berakhir pada 4.487,46 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 156,37 poin atau 1,14 persen, menjadi ditutup di 13.917,89 poin.

Dari 11 sektor utama S&P 500, sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin oleh sektor konsumen yang terangkat 2,77 persen, diikuti oleh kenaikan 1,17 persen pada sektor jasa komunikasi.

Tesla melonjak 10 persen setelah Morgan Stanley meningkatkan peringkat pembuat mobil listriknya menjadi overweight dari equal-weight, dengan mengatakan superkomputer Dojo-nya dapat meningkatkan nilai pasar perusahaan hampir 600 miliar dolar AS.

Perusahaan-perusahaan megakapitalisasi lainnya juga meningkat, dengan Amazon terangkat 3,5 persen dan Microsoft bertambah 1,1 persen.

Meta Platforms melonjak 3,25 persen setelah sebuah laporan pada Minggu (10/9/2023) mengatakan platform media sosial tersebut sedang mengerjakan sistem AI (kecerdasan buatan) baru yang lebih kuat.

Walt Disney bertambah 1,2 persen dan Charter Communications menguat 3,2 persen setelah mereka mencapai kesepakatan untuk program Disney, termasuk ESPN, untuk kembali ke layanan kabel Spectrum hanya beberapa jam sebelum dimulainya NFL "Monday Night Football."

Investor menantikan data indeks harga konsumen (IHK) Agustus yang akan dirilis pada Rabu (13/9/2023) untuk mendapatkan petunjuk tentang seberapa dekat Federal Reserve dalam mengakhiri kampanye kenaikan suku bunganya. Hal ini akan diikuti oleh data harga produsen (IHP) pada Kamis (14/9/2023).

Sebuah survei yang dilakukan The Fed di New York menunjukkan pandangan masyarakat Amerika secara keseluruhan terhadap inflasi tidak banyak berubah pada Agustus, karena mereka memperkirakan kenaikan harga rumah dan makanan, sementara mereka memperkirakan kesehatan keuangan pribadi akan lebih buruk.

“Apa yang kami lihat adalah banyak sentimen positif yang benar-benar terkait dengan bullish di sekitar kemungkinan angka IHK dan IHP yang lebih sesuai dengan moderasi,” kata Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York.

“Selama angka inflasi Agustus berada dalam kisaran ekspektasi, kita akan melihat The Fed menjauh dari kenaikan suku bunga tambahan.”

Para pedagang melihat peluang sebesar 93 persen bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunganya pada tingkat saat ini pada pertemuan September, sementara peluang jeda pada November adalah sebesar 57 persen, menurut menurut Alat FedWatch CME.

Pejabat Fed telah memasuki periode blackout, di mana mereka biasanya tidak memberikan komentar publik, hingga keputusan kebijakan diambil pada 20 September.

Volume perdagangan di bursa AS relatif kecil, dengan 9,3 miliar lembar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 10,0 miliar lembar saham pada 20 sesi sebelumnya.

Baca juga: Wall St ditutup menguat, namun ketiga indeks utama catat rugi mingguan
Baca juga: Wall St beragam, data klaim pengangguran picu kegelisahan suku bunga

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023