Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia, Selasa, Charis mengatakan lini belakang timnya memiliki kelemahan serta kelengahan sehingga harus dihukum oleh gol cepat Deltras Sidoarjo yang dicetak Jose Manuel.
Beruntung PSCS mampu bangkit dan menyamakan kedudukan melalui penyerang asing asal Brazil Rafinha yang membobol gawang Deltras Sidoarjo pada penghujung pertandingan sehingga skor berkesudahan 1-1.
Baca juga: Laga pekan perdana Liga 2 Indonesia tak akan mudah untuk PSCS Cilacap
Baca juga: Laga pekan perdana Liga 2 Indonesia tak akan mudah untuk PSCS Cilacap
"Hasil yang mengecewakan, tidak seperti yang kita targetkan. Seharusnya kita bisa meraih poin penuh kalau pemain lebih tenang, koordinasi lebih rapi. Tapi saya tetap apresiasi perjuangan pemain," ujar Charis.
Mantan pemain Sriwijaya FC tersebut melanjutkan absennya bek asing Temur Masharipov karena cedera turut mempengaruhi kekuatan lini pertahanan skuad Hiu Selatan.
Selain kehilangan Temur, Charis menjelaskan faktor komunikasi perlu ditingkatkan oleh pemain bertahan PSCS Cilacap agar pada pertandingan selanjutnya dapat meminimalisir kesalahan.
Baca juga: PSCS Cilacap siap lakoni laga perdana Liga 2 Indonesia
Baca juga: PSCS Cilacap siap lakoni laga perdana Liga 2 Indonesia
"Sejak pra musim lalu, kita memang sangat butuh pemain belakang. Tanpa Temur (Masharipov) cukup mempengaruhi kekuatan tim," terang Charis.
"Ada beberapa miss komunikasi. Empat pemain belakang juga di awal kurang koordinasi dengan penjaga gawang," pungkasnya.
Hasil ini membuat PSCS Cilacap berada di peringkat empat klasemen sementara Liga 2 Indonesia Grup 3 dengan raihan satu poin dari satu pertandingan.
Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023