"Iya, persiapan - persiapan terus dilakukan untuk memudahkan dan memberi kenyamanan serta kesan baik kepada para tamu undangan dan wisatawan," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulteng Rudi Dewanto, di Palu, Jumat.
Pemprov Sulteng akan mengundang tamu dari dalam dan luar negeri untuk menghadiri pencanangan Sulteng negeri seribu megalit yang akan digelar pada Oktober 2023 di Kabupaten Poso.
Pencanangan itu oleh Pemprov Sulteng menjadi satu upaya promosi potensi cagar budaya megalit yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah.
Rudi Dewanto yang juga sebagai Ketua Panitia Pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit bersama beberapa organisasi perangkat daerah terkait dan Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) melakukan peninjauan lokasi pencanangan berlangsung di Cagar Budaya Megalitikum Palindo, di Desa Kolori, Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso.
"Peninjauan ini dilaksanakan untuk memastikan kesiapan lokasi pencanangan Sulawesi Tengah Negeri Seribu Megalit yang akan dihelat pada Oktober 2023," ujarnya.
Dalam peninjauan itu, Rudi Dewanto melihat langsung kondisi infrastruktur dan sarana prasarana menuju lokasi megalit dan di sekitar lokasi megalit.
Ia meminta kepada seluruh OPD terkait yang masuk dalam kepanitiaan agar segera menyiapkan landasan helikopter untuk para pejabat negara dan daerah. Di mana, beberapa pejabat negara dan pejabat dari luar negeri akan menaiki helikopter dari Kota Palu menuju lokasi wisata megalit.
Selanjutnya infrastruktur jalan, areal parkir, MCK, toilet portabel, jaringan air bersih, jaringan listrik, keamanan, atribut budaya, tenda undangan, jaringan komunikasi dan lain sebagainya, harus segera disiapkan.
"H -3 semua sudah harus beres, saya harapkan terjalin komunikasi dan kolaborasi antara Pemprov Sulteng dengan Pemkab Poso demi suksesnya kegiatan ini," kata Rudi.
Sejumlah referensi menyebutkan setidaknya terdapat 349 buah batu dalam berbagai bentuk dan ukuran tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.
Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun Sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun Sebelum Masehi.
Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung Arca, Kalamba, Tutu`na dan Dakon.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sulteng jumlah kunjungan wisatawan tahun 2022 sebanyak 1,3 juta jiwa. Target kunjungan wisatawan tahun 2023 sebanyak 2 juta.
Baca juga: Pemprov Sulteng utamakan kenyamanan wisatawan kunjungi situs megalit
Baca juga: Sulteng gencarkan promosi negeri 1.000 megalit
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023