• Beranda
  • Berita
  • Dolar menguat di awal sesi Asia, tetapi turun terhadap yen jelang FOMC

Dolar menguat di awal sesi Asia, tetapi turun terhadap yen jelang FOMC

20 September 2023 08:16 WIB
Dolar menguat di awal sesi Asia, tetapi turun terhadap yen jelang FOMC
Ilustrasi - Uang kertas dolar AS dan yen Jepang. ANTARA/Shutterstock/aa.
Dolar AS tetap menguat terhadap mata uang utama lainnya di awal sesi Asia pada Rabu pagi, tetapi sedikit melemah terhadap yen menjelang keputusan suku bunga yang sangat dinantikan oleh Federal Reserve (FOMC) hari ini.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, sebagian besar tetap datar di 105,13 karena para pedagang menunggu keputusan suku bunga The Fed.

Pasar memperkirakan The Fed hampir pasti akan mempertahankan suku bunganya pada kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, sehingga fokus pada panduan ke depan bank sentral.

Pasar berjangka memperkirakan kemungkinan 30 persen kenaikan seperempat poin pada November atau 40 persen kemungkinan kenaikan pada Desember, menurut alat CME FedWatch.

“Kami memperkirakan FOMC akan mempertahankan proyeksi kenaikan suku bunga tambahan sebanyak 25 basis poin pada akhir tahun, meskipun menurut pandangan kami, hal tersebut tidak akan ditindaklanjuti,” kata Carol Kong, ekonom dan ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank of Australia.

Dolar/yen mungkin mengalami tekanan naik setelah pertemuan FOMC yang hawkish, tambahnya.

Yen terakhir naik hampir 0,1 persen pada 147,77 versus greenback, turun dari level terendah Selasa (19/9/2023) di 147,92 meskipun berada di dekat level terendah 10 bulan terhadap dolar menjelang pengumuman FOMC.

Spekulasi meningkat mengenai kemungkinan keluar dari kebijakan ultra-longgar Bank Sentral Jepang (BoJ) yang lebih cepat dari perkiraan, namun bank sentral kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga sangat rendah pada Jumat (21/9/2023) dan meyakinkan pasar bahwa stimulus moneter akan tetap ada untuk sementara waktu di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Diplomat keuangan terkemuka Jepang, Masato Kanda, mengulangi peringatan pada Rabu, dengan mengatakan pihak berwenang Jepang selalu menjalin komunikasi yang erat mengenai mata uang dengan para pembuat kebijakan di AS dan luar negeri sambil terus mencermati pergerakan pasar dengan "rasa urgensi yang tinggi".

Sementara itu, dolar Australia, sebuah proksi untuk pertumbuhan China, naik hampir 0,1 persen, mempertahankan kenaikannya setelah risalah pertemuan kebijakan terbaru Bank Sentral Australia mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut di masa depan.

Dolar Selandia Baru naik lebih dari 0,2 persen terhadap dolar mendekati 0,5950 dolar AS.

Euro dan sterling sebagian besar tidak berubah di pagi Asia, masing-masing di 1,0680 dolar dan 1,2391 dolar.

Perhatian pasar akan tertuju pada IHK Inggris yang dirilis pada Rabu, data inflasi terakhir yang akan dirilis sebelum Bank Sentral Inggris membuat keputusan suku bunga pada Kamis (21/9/2023).

Di pasar mata uang kripto, bitcoin berada di sekitar 27.210 dolar AS, setelah menyentuh level tertinggi tiga minggu pada i Selasa (19/9/2023).


Baca juga: Dolar AS hampir datar jelang keputusan suku bunga Federal Reserve
Baca juga: Rupiah melemah jadi Rp15.380 per dolar AS pada penutupan perdagangan
Baca juga: Rubel Rusia menanjak menuju 96 terhadap dolar ditopang harga minyak

 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023