• Beranda
  • Berita
  • Kemenko Marves: Indonesia angkat isu tata kelola ruang laut di KTT AIS

Kemenko Marves: Indonesia angkat isu tata kelola ruang laut di KTT AIS

22 September 2023 20:53 WIB
Kemenko Marves: Indonesia angkat isu tata kelola ruang laut di KTT AIS
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menertibkan salah satu resor di Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh yang diduga tidak mengantongi dokumen Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut. (ANTARA/HO/Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan tata kelola ruang laut menjadi salah satu isu yang akan diangkat oleh Pemerintah Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023.

“Ocean governance adalah salah satu pilar kerja sama di dalam AIS Forum yang memberikan gambaran bahwa forum itu akan menempatkan isu tata kelola ruang laut menjadi salah satu isu yang akan diangkat di dalam rancangan leaders declaration,” kata Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kemenko Marves Sora Lokita kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Sora menuturkan isu terkait tata kelola ruang laut akan menjadi salah satu elemen penting dalam menjalin kerja sama dengan perwakilan negara yang hadir di dalam AIS Forum di masa depan.

Pembahasan isu tersebut diangkat oleh Indonesia sebagai inisiator forum dengan tujuan ingin berbagi pengetahuan dan praktik baik dari negara lain. Hal itu terutama terkait pengembangan teknologi perikanan, budidaya kelautan, perlindungan laut, pariwisata berkelanjutan, ekonomi biru (blue economy) dan lain sebagainya.

Menurutnya diskusi dapat memberikan sudut pandang yang berbeda, mengingat partisipan AIS Forum terdiri atas negara-negara yang memiliki perbedaan tingkat kemampuan ekonomi dan pembangunan yang cukup variatif.

“Tentunya hal ini berdampak pada perbedaan kemampuan setiap negara dalam mengelola sektor kelautannya. Semua negara partisipan AIS dapat belajar perihal praktik baik dari sesamanya di AIS Forum,” kata Sora.

Selanjutnya terkait dengan kesiapan fasilitas dan infrastruktur untuk menyambut KTT AIS Forum, Sora mengaku proses penyiapan acara tidak terlalu sulit dikarenakan sebagian besar infrastruktur telah diperbaiki dan dilengkapi saat pelaksanaan Keketuaan Indonesia dalam G20 tahun lalu.

Sejumlah ‘warisan’ G20 yang akan digunakan dalam penyelenggaraan AIS Forum antara lain gedung VVIP di bandara, tempat acara di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) dan berbagai penginapan yang berlokasi di Nusa Dua, Bali.

Sementara untuk keamanannya, Sora menjelaskan jika seluruh jajaran pengamanan dari Paspampres hingga TNI/Polri disesuaikan dengan standar pengamanan sebuah KTT dan kehadiran delegasi tingkat kepala negara.

“Berbagai skenario akan disiapkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan KTT, namun juga akan memastikan kegiatan masyarakat sehari-hari dapat tetap berjalan lancar,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Sora berharap pertemuan dalam KTT AIS Forum bisa menghasilkan sebuah kesepakatan nyata dalam membangun fondasi kerja sama yang lebih kuat di masa datang. Dikarenakan AIS Forum telah terbukti memberikan banyak kontribusi positif terhadap penyelesaian berbagai masalah yang dihadapi negara pulau dan kepulauan.

“Hal ini tentunya berdampak langsung secara positif pada masyarakat di berbagai negara AIS Forum. Tentunya ini akan jadi bukti positif kepedulian dan kepemimpinan Indonesia di isu kelautan global,” ucap Sora.

Baca juga: KTT AIS momentum DKI tingkatkan wisata Kepulauan Seribu 

Baca juga: Akademisi: KTT AIS momentum RI tunjukkan strategi ekonomi biru

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023