• Beranda
  • Berita
  • HIMKI: Produk Mebel dan Kerajinan Indonesia siap ikuti CIFF di China

HIMKI: Produk Mebel dan Kerajinan Indonesia siap ikuti CIFF di China

22 September 2023 20:54 WIB
HIMKI: Produk Mebel dan Kerajinan Indonesia siap ikuti CIFF di China
Pengrajin menyelesaikan pembuatan mangkok berbahan limbah kayu ulin di Workshop PT. Anakayu Bangun Nusantara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (22/8/2023). ANTARA/Bayu Pratama S.
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan, produk yang dihasilkan industri mebel dan kerajinan Indonesia siap mengikuti pameran furnitur internasional China (CIFF) di China pada November 2023.

“Kami siapkan produk-produk yang tidak diproduksi China seperti jati, rotan, dan produk eksotis lainnya,” kata Sobur saat konferensi pers pameran CIFF China di Jakarta, Jumat.

Sobur mengungkapkan, Indonesia mempunyai produk yang tidak dimiliki China sehingga membuat peluang produk mebel dan kerajinan nusantara lebih besar dilirik dan diminati di pasar Internasional.

“Kalau bertarung teknologi, Indonesia saat ini pasti kalah jadi kami mengincar apa yang saat ini sangat diperlukan China,” ungkap Sobur.

Sobur menuturkan, kolaborasi dengan CIFF sangat diperlukan untuk mencari solusi menghadapi tantangan pasar global yang saat ini tidak menentu serta mencapai target ekspor nasional mebel dan kerajinan sebesar 5 miliar dolar AS pada 2024.
Foto Kitchenware berbahan limbah kayu ulin yang dipajang di Gallery Anakkayu Uleen, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (22/8/2023). ANTARA/Bayu Pratama S.


“Kondisi pasar global di Amerika dan Eropa kan lagi turun saat ini, jadi kami mencoba masuk ke pasar Asia, salah satunya melalui mereka yang punya pameran terbesar di dunia,” tutur Sobur.

Dia menambahkan, dengan mengikuti CIFF akan membuka peluang besar produk furnitur Indonesia akan lebih dilirik lagi bukan hanya menyasar pembeli internasional tapi juga pasar domestik karena Asia Tenggara merupakan pasar terbesar bisnis dari China.

“Kalau dibandingkan dengan pasar Amerika dan Eropa di gabung, masih besar pasar China. Karena dengan jumlah penduduk di China sebanyak 1,6 miliar, sehingga 80 persen itu pasar domestik sehingga tepat jika produk Indonesia masuk ke sana,” tambah Sobur.

Baca juga: HIMKI: Bantuan restrukturisasi permesinan dapat menahan laju impor

Baca juga: HIMKI: Nilai produksi mebel RI capai 30 miliar dolar AS pada 2045

Pewarta: Bayu Pratama Syahputra
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023