Vaessen, yang pernah meliput perang Rusia di Ukraina, menyebut bahwa banyak warga Ukraina enggan tinggal di tempat penampungan untuk kembali ke rumah atau apartemen mereka, dan pergi bekerja.
“Orang-orang bekerja, perekonomian berjalan,” kata Vaessen dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan FPCI di Jakarta, Senin.
Meski demikian, warga Ukraina tetap dihantui waswas karena ancaman serangan yang bisa kapan saja terjadi. Kondisi itu telah menyebabkan banyak warga Ukraina frustrasi dan stres karena tidak dapat tidur dengan tenang, kata dia.
Baca juga: Masyarakat sipil Ukraina kunjungi Indonesia untuk pererat hubungan
Vaessen menyebut serangan drone dari Rusia lebih banyak terjadi pada malam hingga dini hari di banyak wilayah di Ukraina, termasuk Kiev, Odesa, dan Dnipro. Sebelum serangan terjadi, akan ada sirene peringatan yang mengimbau orang-orang untuk melarikan diri ke tempat perlindungan.
“Dan Anda hanya dapat berharap masih dapat bangun keesokan paginya,” ujar dia.
Sementara itu, para pelajar dan mahasiswa Ukraina hingga kini masih melakukan kegiatan belajar secara daring karena situasi yang terlalu berbahaya, ucap Vaessen. Gedung-gedung sekolah, kata dia, menjadi salah satu sasaran serangan Rusia di Ukraina.
Baca juga: Dubes Ukraina minta masyarakat Indonesia tak termakan propaganda Rusia
Vaessen menyebut pemakaman warga Ukraina juga menjadi pemandangan umum yang disaksikan setiap hari selama di Ukraina.
“Orang-orang yang datang dari garis depan, yang tewas dalam pertempuran, yang terkena serangan di rumahnya, di blok apartemennya, di kantornya (tewas). Inilah situasi yang saya temukan dalam beberapa pekan terakhir,” ujar dia.
Perang Rusia di Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022 telah menewaskan total sekitar 9.600 warga sipil hingga September 2023, menurut Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (OHCHR).
Populasi Ukraina sebelum perang tercatat sekitar 44 juta orang. Menurut PBB, invasi Rusia ke Ukraina telah membuat sekitar 14 juta warga Ukraina pergi meninggalkan rumah mereka.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023