• Beranda
  • Berita
  • Film "Budi Pekerti" dapat respons positif audiens di festival Toronto

Film "Budi Pekerti" dapat respons positif audiens di festival Toronto

26 September 2023 20:04 WIB
Film "Budi Pekerti" dapat respons positif audiens di festival Toronto
Sutradara film "Budi Pekerti" Wregas Bhanuteja (tengah) saat sesi jumpa media peluncuran gelaran Jakarta Film Week di Jakarta, Selasa (26/9). (ANTARA/Ahmad Faishal)

Para pemeran film senang sekali karena 'Budi Pekerti' jadi film pembuka festival ini

Film "Budi Pekerti" berhasil mendulang apresiasi dan respons positif dari audiens di Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 karena cerita dan pesan yang disampaikan bertalian erat dengan kondisi global saat ini sekaligus kehidupan pribadi mereka.

Sutradara film "Budi Pekerti" Wregas Bhanuteja mengatakan bahwa respons pertama yang dia dapatkan dari para penonton di TIFF 2023 adalah tema viral yang sangat dekat dengan kondisi saat ini di belahan dunia mana pun.

"Hal ini sangat relate dengan penonton di Toronto karena nggak cuma terjadi di Indonesia. Bila ada seseorang yang direkam lewat video selama 15 detik kemudian di-judge cepat oleh netizen bahwa dia tidak memiliki moral baik, maka hal seperti terjadi di semua negara. Ini sangat relate buat mereka," buka Wregas usai sesi jumpa media peluncuran acara Jakarta Film Week di Jakarta, Selasa.

Respons lain yang Wregas Bhanuteja dapatkan dari penonton film "Budi Pekerti" di TIFF 2023 adalah kedekatan sosok guru Prani dengan keseharian mereka yang kemudian memunculkan memori masa lalu.

Baca juga: "Budi Pekerti", film panjang baru dari Wregas Bhanuteja

"Respons yang tidak saya duga adalah bahwa ternyata banyak penonton yang entah benar-benar seorang guru atau punya latar keluarga guru. Jadi, mereka merasa terharu dan tersentuh karena kisah Bu Prani di film itu dekat atau mirip dengan salah satu orang yang mereka kenal, semisal teman atau ibu. Film ini mengingatkan mereka pada sosok-sosok itu dan sangat dekat dengan kehidupan mereka," jelas Wregas.

Sutradara yang sebelumnya mendulang sukses lewat film "Penyalin Cahaya" itu juga menyebutkan beberapa komentar lain dari para penonton TIFF 2023, di antaranya apresiasi positif terhadap estetika, kreativitas warna, sinematografi, dan artistik yang ditampilkan dalam "Budi Pekerti".

Film tersebut mengisahkan tentang sosok guru bimbingan konseling bernama Prani, diperankan oleh Sha Ine Febriyanti. Prani kemudian terkenal di jagat maya lantaran sebuah video berdurasi pendek yang lantas memunculkan banyak sentimen negatif dari warganet.

Film "Budi Pekerti" yang tayang di TIFF 2023 pada awal September lalu masuk dalam program "Discovery" yang merupakan program khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner. Beberapa nama besar dunia sinema pernah mengisi program ini seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green.

Baca juga: Sutradara "Penyalin Cahaya" sebut pentingnya regenerasi di dunia film

Selain Sha Ine Febriyanti, "Budi Pekerti" yang juga menampilkan sejumlah nama seperti Angga Yunanda, Dwi Sasono, dan Prily Latuconsina itu akan menjadi film pembuka dalam ajang Jakarta Film Week 2023 yang digelar pada 25-29 Oktober mendatang.

"Para pemeran film senang sekali karena 'Budi Pekerti' jadi film pembuka festival ini. Mereka pun sebenarnya belum sempat nonton film itu sama sekali, sampai benar-benar tiba di Toronto. Bahkan, saya tidak kasih lihat ke mereka proses editing film. Mereka kaget waktu di Toronto dan spontan menangis ketika menyaksikan langsung, bahkan masih menangis saat sesi tanya jawab," kata Wregas sambil tersenyum.

Dia menambahkan bahwa para pemeran dan tim produksi "Budi Pekerti" sudah tidak sabar untuk membagikan seluruh emosi dan kreativitas di film tersebut kepada semua orang, salah satunya lewat perhelatan Jakarta Film Week 2023.

"Karena kalau penonton di Toronto saja semua relate dengan cerita tentang media sosial, viral, dan pendapat warganet di film tersebut, maka bagaimana dengan masyarakat Indonesia yang latar belakangnya film memang sungguhan di sini dan akrab dengan itu semua," tutup Wregas.

Baca juga: Pemprov DKI berkomitmen dukung ekosistem film lewat Jakarta Film Week

Baca juga: Sha Ine Febriyanti riset tiga bulan untuk peran di “Budi Pekerti”

Baca juga: "Budi Pekerti" diputar di festival film dunia, ini kata para pemain

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023