• Beranda
  • Berita
  • Menjajal kereta cepat "Whoosh", ke Bandung cuma 45 menit

Menjajal kereta cepat "Whoosh", ke Bandung cuma 45 menit

27 September 2023 12:07 WIB
Menjajal kereta cepat "Whoosh", ke Bandung cuma 45 menit
Kereta Cepat Jakarta - Bandung "Whoosh" yang dapat memangkas waktu perjalanan ke Bandung hanya 45 menit (ANTARA/Fitra Ashari)
Kereta api Cepat Jakarta Bandung atau KCJB merupakan kereta cepat (high speed railway) hasil kolaborasi Indonesia dan China di bawah perusahaan PT. Keteta Cepat Indonesia China. Kereta ini menghubungkan Jakarta ke Bandung dengan hanya memerlukan waktu 45 menit saja.
 
Antara berkesempatan menjajal kereta yang diberi nama "Whoosh" ini untuk perjalanan menuju Stasiun Tegalluar, Bandung, Jawa Barat. "Whoosh" adalah singkatan dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Handal.
 
Keberangkatan dimulai dari Stasiun KCIC Halim, dengan jam keberangkatan pukul 10:30 WIB. Suasana di sekitar stasiun KCIC Halim masih banyak pembangunan di sana-sini, namun fasilitas di dalam Stasiun sudah cukup memadai untuk mengakomodir para penumpang yang masih melakukan uji coba hingga akhir September ini.

Baca juga: Pendaftaran uji coba gratis KCJB tahap 2 telah dibuka

Baca juga: Kereta cepat Jakarta-Bandung yang pertama gunakan CTCS 3 di luar China

 
Suasana di dalam Stasiun kereta cepat Halim (ANTARA/Fitra Ashari)

Tiket uji coba kereta cepat pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara ini sudah penuh sampai dibukanya untuk umum pada Oktober nanti.
 
Para petugas juga dengan sigap dan ramah mengarahkan penumpang yang sudah dipanggil untuk memasuki peron kereta cepat, 10 menit jelang keberangkatan kereta.
 
Kereta cepat dengan teknologi seluruhnya buatan China ini dengan gagah menunggu penumpang untuk melakukan keberangkatan menuju Tegalluar Bandung. Para penumpang pun tak ketinggalan untuk berfoto dulu bersama kereta peluru ini untuk mengabadikan momen di ponselnya.
 
Kereta cepat Jakarta-Bandung memiliki 8 gerbong yang terdiri dari tiga kelas yaitu first class di gerbong 1 dan 8, bisnis di gerbong 7 dan sisanya adalah kelas ekonomi premium.
 
Untuk First Class memiliki 18 tempat duduk berwarna abu-abu dengan susunan kursi 2-1. Business Class memiliki 28 tempat duduk berwarna merah dengan susunan kursi 2-2, sementara kelas ekonomi premium ada 55 seat dengan susunan 3-2. Semua kursi di setiap kelas bisa diputar berhadapan.
 
Suasana di dalam kereta cepat Jakarta Bandung kelas ekonomi premium (ANTARA/Fitra Ashari)
 
Tepat 10.30 kereta berangkat dengan kecepatan pertama 20 sampai 40 km per jam. Kereta yang diklaim sangat nyaman dan tidak bising ini sangat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kereta berjalan sangat mulus dan nyaris tidak terdengar suara gesekan roda kereta dengan rel yang biasa kita dengar saat naik kereta api biasa.
 
Ruang kakinya pun cukup luas baik di kelas bisnis yang ANTARA tempati maupun kelas ekonomi, dengan tersedia pijakan kaki.
 
Ruang kaki yang luas pada setiap kategori kereta cepat (ANTARA/Fitra Ashari)
 
Selama perjalanan tidak terasa kereta sempat mencapai puncak kecepatannya pada 349 km per jam. Hal itu dibuktikan pada koin yang tidak terjatuh walaupun pada posisi berdiri, menandakan kereta melaju sangat mulus nyaris tanpa guncangan pada kecepatan

puncaknya.
 
Koin tidak terjatuh pada kecepatan maksimal 349 km per jam (ANTARA/Fitra Ashari)
 
Fasilitas penunjang lainnya yang tersedia dalam kereta penumpang pada Kereta Cepat diantaranya stop kontak, televisi, meja lipat, dan toilet yang ramah untuk pengguna berkebutuhan khusus.
 
Kereta cepat ini nantinya akan melakukan pemberhentian di Stasiun Padalarang, sebelum lanjut ke Stasiun Tegalluar. Namun saat ini Stasiun Padalarang masih dilakukan perbaikan sehingga hanya berhenti di Stasiun Tegalluar.
Tepat 45 menit perjalanan, kereta cepat sudah sampai di Tegalluar, Bandung pada pukul 11:15 WIB. Sangat cukup mempersingkat waktu jika biasanya perjalanan ke Bandung bisa memakan waktu 2-3 jam dengan kendaraan atau kereta biasa.
 
Pada saat pengoperasiannya nanti dikabarkan akan ada shuttle bus untuk mengantar penumpang keluar dari Stasiun Tegalluar menuju beberapa destinasi di tengah kota Bandung.
 
Direktur utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan apresiasinya kepada China Railway Communications and Signaling Co., Ltd. (CRSC) dan Huawei yang mendukung optimalisasi pembangunan jaringan terpadu bagi KA Cepat Whoosh.
 
Direktur utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan apresiasinya kepada China Railway Communications and Signaling Co., Ltd. (CRSC) dan Huawei di Jakarta, Selasa (26/9/2023) (ANTARA/Fitra Ashari)
 
Selain mendukung komunikasi secara real-time, pengendalian, serta mengatur perjalanan kereta, kerja sama ini juga untuk memberikan dukungan teknis yang andal dan kuat guna menciptakan operasi KA Cepat Whoosh yang cerdas, aman, dan efisien.
 
"Jadi apa yang di bangun Huawei Indonesia dan CRSC ini tentunya kami apresiasi sangat tinggi karena menjadi salah satu fasilitas operasi yang vital untuk KCJB bisa berjalan dengan kecepatan maksimal," ucapnya dalam media visit KCJB di Jakarta, Selasa (26/9).
 
Ia berharap banyak masyarakat yang memanfaatkan kereta cepat ini, dan segera bisa menyusul untuk pembangunan rute selanjutnya.

Baca juga: Jalur kereta cepat baru akan mulai beroperasi di China timur

Baca juga: Huawei pastikan sistem komunikasi aman dan efisien di perjalanan KCJB

Baca juga: Sekjen, pejabat ASEAN jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023