Beijing (ANTARA News) - Para petugas sensor film di China memiliki akses ke konten-konten yang terlarang untuk publik, tapi seorang petugas yang sudah uzur justru mengaku batinnya bergejolak saaat melaksanakan pekerjaannya itu.
Liu Xiaozhen, pria berusia 70 tahun yang bekerja di lembaga sensor di pemerintahan provinsi Hunan, mengaku awalnya dia malu menjalani tugasnya itu.
"Wajah saya sampai telinga saya mendadak merah, jantung berdetak kencang," akunya kepada Televisi Satelit Hunan.
Menurut dia, menyaksikan cuplikan-cuplikan film porno bisa berdampak kejiwaan yang amat besar, sehingga para calon pekerja di lembaga sensor harus berstatus sudah menikah, diutamakan berusia lanjut, dan sudah menjalani pelatihan.
April lalu polisi di provinsi China tengah ini menyita lebih dari 700 DVD mengandung konten seksual. Liu dan tiga rekannya harus menyensor dvd-dvd itu dalam waktu sepekan.
Petugas sensor bertugas memilah apakah material film itu "pornografi, "cabul" atau "lainnya", untuk menentukan jenis hukuman kepada si pelanggar hukum.
Dalam kasus-kasus berat seperti memproduksi, menggandakan, menyiarkan, menjual atau menyebarkan materi porno maka hukumannya adalah penjara seumur hidup.
Liu mengaku tak mau menonton konten-konten porno itu, andai bukan karena tuntutan tugas.
"Menyaksikan film-film itu membuat Anda sakit dan Anda bahkan tak ingin menyaksikannya lama-lama. Tapi Anda mesti menontonnya dengan sungguh-sungguh karena itu adalah pekerjaan Anda," katanya seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013