• Beranda
  • Berita
  • PHRI Bali pastikan tak ada pengalihan tamu hotel saat puncak KTT AIS

PHRI Bali pastikan tak ada pengalihan tamu hotel saat puncak KTT AIS

28 September 2023 20:08 WIB
PHRI Bali pastikan tak ada pengalihan tamu hotel saat puncak KTT AIS
Dokumentasi Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya saat diwawancara di Denpasar. ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Tidak ada (pengalihan tamu) karena di Nusa Dua sendiri kan ada 16 ribu kamar lebih, sangat-sangat cukup ya, tidak akan mengalihkan ke tempat lain lagi

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memastikan tidak ada pengalihan tamu hotel selama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 berlangsung, seperti yang terjadi saat KTT G20 pada November 2022.

“Tidak ada (pengalihan tamu) karena di Nusa Dua sendiri kan ada 16 ribu kamar lebih, sangat-sangat cukup ya, tidak akan mengalihkan ke tempat lain lagi,” kata Wakil Ketua PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya dii Denpasar, Bali, Kamis

Rai mengatakan saat KTT G20, tamu hotel yang sudah tinggal atau memesan terlebih dahulu dialihkan ke area sekitar Nusa Dua, lantaran jumlahnya begitu besar, terlihat dari daftar petinggi negara yang hadir jumlahnya berbeda dengan KTT AIS Forum.

“Pada KTT G20 kan 20 petinggi negara yang hadir, KTT AIS Forum kan (terkonfirmasi) delapan kepala negara. Lalu delegasinya lebih banyak membengkak ada berapa kali (pertemuan) G20," katanya.

Ketiga, lanjutnya, KTT G20 yang memonitor banyak juga media asing datang. Mereka juga memesan kamar hotel.

"Sehingga membludak lah, hotel itu penuh luber jadi ada pemindahan tamu ke daerah Jimbaran, Uluwatu, Tanjung Benoa dan Kuta,” ujarnya.

Baca juga: Pemerintah perlu mendayagunakan delegasi Indonesia dalam KTT AIS Forum

Baca juga: Menko Marves sebut Indonesia jadi negara panutan baru


Untuk KTT AIS Forum sejauh ini dari laporan anggota PHRI Bali hampir seluruh delegasi sudah memesan hotel di kawasan Nusa Dua, namun untuk delapan kepala negara yang rencananya hadir tidak dapat diungkapkan demi kerahasiaan dan keamanan.

Untuk lama menginap, sejumlah hotel telah dipesan satu minggu menjelang puncak pertemuan yang dijadwalkan berlangsung 10-11 Oktober 2023.

Umumnya, kepala negara yang hadir akan menginap 1-2 hari, sementara jajaran delegasi di bawahnya bisa memperpanjang hingga tiga hari, di mana selain menyelesaikan urusan terkait pertemuan juga untuk liburan di Pulau Dewata.

Atas terpilihnya Bali sebagai lokasi pertemuan yang diharapkan dihadiri 51 perwakilan negara itu, Rai berterima kasih, karena selain membantu industri perhotelan, kehadiran para delegasi juga membantu pelaku UMKM dan pengelola destinasi wisata.

Saat ini okupansi hotel di Bali rata-rata 75 persen, PHRI Bali berharap saat puncak KTT AIS Forum nanti keterisiannya mencapai 80 persen, termasuk mendorong delegasi mendatangi daerah lain seperti Karangasem dan Lovina apalagi daerah tersebut memiliki kekayaan laut yang berkaitan dengan pertemuan ini.

Dengan datangnya pejabat-pejabat dunia ke Indonesia khususnya Bali, Rai juga berharap kunjungan pariwisata terus menggeliat, sembari menyarankan pemerintah upaya-upaya untuk mempercepat pemulihan pariwisata.

“Jadi ini kan ada 93 negara yang sudah dikasih VoA, saya mengusulkan Pj Gubernur agar diberikan 169 negara VoA, dan 10 visa bebas kunjungan, sehingga dengan adanya ini bisa memudahkan mereka datang," katanya.

Ia juga mendorong supaya ditambah penerbangan langsung ke Bali karena akan bisa menekan biaya. "Harga tiket jadi tidak terlalu mahal,” kata dia.

Baca juga: PHRI Bali sebut mulai ada pembatalan pemesanan hotel untuk AWBG

Baca juga: PHRI usul Pemda Bali buat aplikasi berisi peraturan untuk wisman

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023