Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) beberapa kelompok bangunan atau konstruksi mengalami deflasi pada September 2023 dibandingkan dengan Agustus 2023 (month-on-month/mom).
Kelompok tersebut yakni bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal dengan deflasi 0,09 persen (mtm), bangunan pekerjaan umum dan pertanian deflasi 0,02 persen (mtm), serta bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi deflasi 0,09 persen (mtm).
"Sebagian kelompok jenis bangunan mengalami inflasi kecuali tiga kelompok ini," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara pemaparan IPHB yang dilakukan BPS, Senin.
Delfalsi tersebut, lanjut Amalia, terjadi karena harga beberapa komoditas turun selama September.
Berdasarkan data BPS, harga besi beton turun sebesar 0,37 persen dengan andil -0,04 persen, harga semen turun 0,02 persen dengan andil -0,03 persen dan terakhir harga rangka atap baja turun 0,78 persen dengan andil -0,02 persen.
BPS juga mencatat beberapa harga komoditas untuk bahan bangunan yang naik seperti solar naik 8,83 persen dengan andil 0,49 persen, harga pasir naik 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, dan batu split naik 0,41 persen dengan andil 0,02 persen.
BPS juga mencatat beberapa harga komoditas untuk bahan bangunan yang naik yakni solar naik 8,83 persen dengan andil 0,49 persen, harga pasir naik 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, dan batu split naik 0,41 persen dengan andil 0,02 persen.
Secara umum pada September 2023, perubahan IHPB Umum Nasional tahun ke tahun sebesar 3,28 persen terhadap IHPB September 2022. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian, yaitu sebesar 5,31 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tahun ke tahun pada September 2023 antara lain padi, bawang putih, pasir, beras, dan rokok kretek dengan filter.
Perubahan IHPB mom September 2023 sebesar 0,43 persen dan perubahan IHPB tahun kalender September 2023 sebesar 2,27 persen.BPS catat deflasi IHPB bangunan selama september 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) beberapa kelompok bangunan atau konstruksi mengalami deflasi pada September 2023 dibandingkan dengan Agustus 2023 (month-on-month/mom).
Kelompok tersebut yakni bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal dengan deflasi 0,09 persen (mtm), bangunan pekerjaan umum dan pertanian deflasi 0,02 persen (mtm), serta bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi deflasi 0,09 persen (mtm).
"Sebagian kelompok jenis bangunan mengalami inflasi kecuali tiga kelompok ini," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara pemaparan IPHB yang dilakukan BPS, Senin.
Delfalsi tersebut, lanjut Amalia, terjadi karena harga beberapa komoditas turun selama September.
Berdasarkan data BPS, harga besi beton turun sebesar 0,37 persen dengan andil -0,04 persen, harga semen turun 0,02 persen dengan andil -0,03 persen dan terakhir harga rangka atap baja turun 0,78 persen dengan andil -0,02 persen.
BPS juga mencatat beberapa harga komoditas untuk bahan bangunan yang naik seperti solar naik 8,83 persen dengan andil 0,49 persen, harga pasir naik 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, dan batu split naik 0,41 persen dengan andil 0,02 persen.
BPS juga mencatat beberapa harga komoditas untuk bahan bangunan yang naik yakni solar naik 8,83 persen dengan andil 0,49 persen, harga pasir naik 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, dan batu split naik 0,41 persen dengan andil 0,02 persen.
Secara umum pada September 2023, perubahan IHPB Umum Nasional tahun ke tahun sebesar 3,28 persen terhadap IHPB September 2022. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian, yaitu sebesar 5,31 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tahun ke tahun pada September 2023 antara lain padi, bawang putih, pasir, beras, dan rokok kretek dengan filter.
Perubahan IHPB mom September 2023 sebesar 0,43 persen dan perubahan IHPB tahun kalender September 2023 sebesar 2,27 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) beberapa kelompok bangunan atau konstruksi mengalami deflasi pada September 2023 dibandingkan dengan Agustus 2023 (month-on-month/mom).
Kelompok tersebut yakni bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal dengan deflasi 0,09 persen (mtm), bangunan pekerjaan umum dan pertanian deflasi 0,02 persen (mtm), serta bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan komunikasi deflasi 0,09 persen (mtm).
"Sebagian kelompok jenis bangunan mengalami inflasi kecuali tiga kelompok ini," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara pemaparan IPHB yang dilakukan BPS, Senin.
Delfalsi tersebut, lanjut Amalia, terjadi karena harga beberapa komoditas turun selama September.
Berdasarkan data BPS, harga besi beton turun sebesar 0,37 persen dengan andil -0,04 persen, harga semen turun 0,02 persen dengan andil -0,03 persen dan terakhir harga rangka atap baja turun 0,78 persen dengan andil -0,02 persen.
BPS juga mencatat beberapa harga komoditas untuk bahan bangunan yang naik seperti solar naik 8,83 persen dengan andil 0,49 persen, harga pasir naik 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, dan batu split naik 0,41 persen dengan andil 0,02 persen.
BPS juga mencatat beberapa harga komoditas untuk bahan bangunan yang naik yakni solar naik 8,83 persen dengan andil 0,49 persen, harga pasir naik 0,27 persen dengan andil 0,03 persen, dan batu split naik 0,41 persen dengan andil 0,02 persen.
Secara umum pada September 2023, perubahan IHPB Umum Nasional tahun ke tahun sebesar 3,28 persen terhadap IHPB September 2022. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada Sektor Pertanian, yaitu sebesar 5,31 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tahun ke tahun pada September 2023 antara lain padi, bawang putih, pasir, beras, dan rokok kretek dengan filter.
Perubahan IHPB mom September 2023 sebesar 0,43 persen dan perubahan IHPB tahun kalender September 2023 sebesar 2,27 persen.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023