Simulasi pembebasan sandera dengan melibatkan gabungan tiga matra TNI itu di pusatkan di pelataran eks MT Kendari yang dihadiri Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara, Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Andap B Revianto, yang di dampingi Komandan Korem 143/Halu Oleo, Brigadir Jenderal TNI Ayub Akbar.
Revianto usai membacakan amanah Presiden Joko Widodo, kemudian memberikan tanda penghormatan kepada perwakilan penerima tanda kehormatan dari tiga matra darat, laut dan udara yang disaksikan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara, Abdurahman Saleh, Kapolda Sulawesi Tenggara, Inspektur Jenderal Polisi Teguh Pristiwanto, Komandan Pangkalan TNI AL Kendari, KoLonel Laut (P) Abdul Kadir Zahari, Komandan Pangkalan TNI AU Kendari, Kolonel PNB Antonius Adi Nur, dan Sekda Provinsi Sultra Asrun Lio.
Revianto mengatakan, pada peringatan HUT TNI sekaligus menguatkan kerja sama antara pemerintah Provinsi Sultra dan TNI dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. "Diperlukan sinergitas agar Pemilu tahun depan berjalan sukses dan damai," ujar dia.
Selain simulasi pembebasan sandera tawanan teroris, ribuan masyarakat yang ikut menyaksikan jalannya upacara HUT ke-78 TNI dengan demontrasi militer dari pasukan Yonif 725, drum band dan atraksi bela diri.
Usai memimpin upacara, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menyampaikan selamat kepada jajaran TNI yang merayakan hari jadi yang ke-78 tahun 2023.
"5 Oktober adalah hari yang bermakna dan sangat bersejarah bagi kita semua bangsa Indonesia, khususnya Tentara Nasional Indonesia (TNI). Saya atas nama masyarakat Sulawesi Tenggara dan seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, mengucapkan Dirgahayu ke-78 TNI," kata Andap Budhi Revianto.
Andap berharap dan mendoakan, di usianya yang ke-78 tahun, TNI senantiasa diberikan kemudahan, kelancaran dan perlindungan saat menjalankan tugas menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Peringatan HUT TNI pada tahun ini mengangkat tema "TNI Patriot NKRI Pengawal Demokrasi untuk Indonesia Maju".
Dalam tema tersebut terkandung makna bahwa TNI sebagai komponen utama pertahanan negara yang terdiri tiga matra darat, laut dan udara akan selalu solid, kokoh dan loyal kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan akan terus mengawal demokrasi bersinergi dengan seluruh komponen bangsa Indonesia. Tujuannya adalah untuk Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera.
Usai upacara, prajurit dari tiga matra lalu melakukan Lulo bersama salah satu kesenian tradisional Kota Kendari sebagai lambang pemersatu dengan di hubur artis dari ibukota.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023