"Teman-teman dari kepolisian itu mereka pakai kendaraan listrik saat melakukan patroli dan pengawalan untuk AIS. Kendaraan-kendaraan di venue juga rata-rata sudah kendaraan listrik meski memang tidak ada keharusan untuk hal itu," kata Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam konferensi pers daring, Jumat.
Ia menambahkan langkah lainnya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dalam KTT AIS Forum 2023 ialah dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk lampu-lampu yang digunakan dalam penerangan jalan.
Lampu-lampu tersebut merupakan infrastruktur yang sama dan dibangun pada saat KTT G20 Indonesia berlangsung di Bali pada 2022 lalu.
Infrastruktur tersebut menjadi salah satu hal yang disyukuri Pemerintah Provinsi Bali karena dapat terus digunakan berulang dan mampu menjaga keberlanjutan lingkungan.
Terkait upaya menjaga lingkungan yang bersih dan nyaman, Dewa Indra mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung untuk dapat intens melakukan pembersihan sampah di sekitar Nusa Dua.
Masyarakat juga diimbau agar tidak membuang sampah sembarangan ke jalan, baik di sepanjang rute menuju tempat KTT AIS Forum berlangsung hingga di area acara, untuk menjaga kenyamanan dari para peserta.
"Kami pastikan di seluruh area dan rute yang dilalui oleh peserta itu bisa dijaga kebersihannya. Terjaga urusan sampah dan aktivitas lainnya. Kami siapkan pengawasan khusus mulai besok hingga selesai acara itu bisa terkontrol betul kebersihannya sehingga tidak akan menimbulkan ketidaknyamanan," katanya.
Baca juga: Pemprov Bali libatkan masyarakat untuk dukung KTT AIS Forum
Baca juga: Polri matangkan persiapan KTT AIS 2023 dengan "tactical floor game"
Baca juga: PLN siapkan listrik andal mendukung pelaksanaan KTT AIS Forum
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023