"Mengenai pemimpin yang kita pilih,
hati-hati memilih pemimpin. Tantangan ke depan bukan semakin ringan, tapi semakin berat," kata Presiden Jokowi saat menyampaikan arahan dalam Konsolidasi Nasional Jaringan Relawan Alap-Alap Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Ia mengatakan dinamika global sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja karena pengaruh perang, perubahan iklim, hingga krisis pangan.
Keadaan tersebut, katanya, membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki keberanian dan memiliki nyali besar.
"Jangan kita digugat, misalnya oleh Uni Eropa, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) kita jadi grogi. Tidak boleh negara sebesar Indonesia memilih pemimpin yang dapat ciut nyalinya digertak negara besar mana pun," katanya.
Di hadapan sekitar 16 ribu Relawan Alap-Alap, Jokowi menyampaikan sosok pemimpin Indonesia ideal adalah yang berani mengambil risiko untuk rakyatnya, bukan yang mencari selamat.
Baca juga: Jokowi tak sapa Kaesang dalam pidato konsolidasi relawan di Bogor
Baca juga: Relawan Alap-Alap tunggu instruksi Jokowi untuk Pilpres 2024
"Pemimpin jangan hanya cari selamat, cari enak, menikmati enaknya duduk di Istana, tidur di Istana," katanya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengarahkan agar kepemimpinan nasional merupakan sosok yang mau bekerja keras dan tidak menghindar dari setiap masalah yang dihadapi bangsa Indonesia.
"Kita ingin cari pemimpin yang mau bekerja keras untuk rakyatnya. kalau ada masalah tidak menghindar, kalau ada problem berani mendekat dan menyelesaikannya," ujarnya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023