Sebanyak 29 negara hadiri KTT AIS Forum di Bali

9 Oktober 2023 16:47 WIB
Sebanyak 29 negara hadiri KTT AIS Forum di Bali
Perdana Menteri Tuvalu Kausea Natano (tengah) didampingi Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (kiri) menyaksikan Tari Pendet setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (9/10/2023). ANTARA FOTO/Media Center KTT AIS Forum 2023/Nyoman Hendra Wibowo/rwa/aa.

Sebanyak 29 negara dan empat organisasi internasional terkonfirmasi akan menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi Forum Negara Pulau dan Kepulauan (KTT AIS Forum) di Bali pada 10-11 Oktober 2023.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Media Center KTT AIS Forum 2023 hingga Senin sore, tercatat sembilan kepala negara atau setingkat kepala negara akan hadir yaitu Presiden Mikronesia Wesley Simina, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, PM Niue Dalton Tagelagi, PM Sao Tome and Principe Partice Emery Trovoada, PM Tuvalu Kausea Natano.

Selanjutnya, Deputi PM Fiji Manoa Seru Nakausabaria Kamikamica dan Deputi PM Tonga Samiu Kuita Vaipulu.

Sementara itu, KTT AIS Forum juga dihadiri menteri dari Maladewa, Kepulauan Marshall, Palau, Papua Nugini, Seychelles, Singapura, Kepulauan Solomon, dan Sri Lanka.

Cabo Verde, Selandia Baru, dan Madagaskar mengirimkan wakil menteri atau pejabat tinggi untuk pertemuan puncak tersebut, sedangkan partisipasi Bahrain, Kepulauan Cook, Siprus, Irlandia, Jepang, Malta, Filipina, Saint Lucia, Samoa, Suriname, dan Inggris akan diwakili oleh duta besar atau kuasa usaha ad interim.

Selain itu, empat organisasi internasional yang juga ikut menghadiri KTT AIS Forum adalah Kelompok Kerja Sama Negara Melanesia (MSG), Forum Negara Kepulauan Pasifik (PIF), Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), serta Badan PBB untuk Program Pembangunan (UNDP).

AIS Forum merupakan wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi empat masalah global, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim.
Baca juga: AIS Forum lahirkan riset inovatif awasi mangrove dan kondisi laut

Di bawah tema “Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama”, pelaksanaan KTT pertama AIS Forum diharapkan bisa memperkuat peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai wadah gotong royong dalam mendorong agenda masa depan yakni tata kelola laut global.

KTT AIS Forum menjadi babak baru dalam perkembangan kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan, sejak pembentukannya pada 2018 melalui Manado Joint Declaration yang disepakati dalam pertemuan tingkat menteri yang dihadiri 21 negara.

KTT yang rencananya akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada Rabu (11/10) itu ditargetkan menghasilkan Deklarasi Bersama para Pemimpin AIS Forum yang bertujuan membawa forum tersebut sebagai organisasi internasional berbasis traktat atau piagam.

KTT AIS Forum juga diharapkan menghasilkan program-program kerja sama konkret.

Dalam perjalanannya, AIS Forum telah menyelenggarakan empat pertemuan tingkat menteri selama 2018-2022, dan menjadwalkan pertemuan menteri berikutnya pada 10 Oktober 2023. Peserta forum pun semakin bertambah dengan saat ini tercatat 51 negara peserta.

Dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama AIS Forum menghasilkan kemajuan di antaranya melalui pelatihan kewirausahaan di Fiji, Kepulauan Solomon, Tonga, Samoa, dan Vanuatu serta lebih dari 200 sesi pertukaran pengalaman, pelatihan, bantuan teknis, dan engagements dengan lebih dari 1.000 perusahaan rintisan.

AIS Forum juga memfasilitasi program riset, beasiswa, dan peningkatan kemampuan yang diberikan untuk lebih dari 300 calon pemimpin bidang kelautan di masa depan.

Baca juga: RI dukung eksistensi AIS Forum melalui pendanaan 5 juta dolar AS

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023