Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan AIS Forum menunjukkan komitmen kepemimpinan dan kontribusi Indonesia bagi negara-negara pulau dan kepulauan.
Sebagai negara maritim dan kepulauan terbesar Indonesia berusaha terus berada di garda depan dalam menghadapi tantangan bersama, seperti perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut, polusi laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati, sambung Retno.
"Karena kita tahu negara kepulauan adalah negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim,” kata Retno usai memimpin Pertemuan ke-5 Tingkat Menteri AIS Forum di Nusa Dua, Bali, Selasa.
Indonesia menilai perlunya dibentuk forum yang inklusif yang fokus mencari solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global, sekaligus untuk mendorong tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama melestarikan dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya kelautan serta samudera untuk pembangunan berkelanjutan.
Retno optimistis kerja sama di bawah payung AIS Forum membantu negara-negara pulau dan kepulauan dalam mencapai target SDGs.
“Di tengah perjalanan menuju SDGs 2030, capaian SDGs saat ini rata-rata masih 12 persen, meskipun angka kita (Indonesia) jauh lebih baik daripada angka dunia. Jadi kerja sama AIS ini juga ditujukan untuk membantu berkolaborasi dalam konteks pencapaian SDGs nomor 14," kata Retno.
Baca juga: KKP: Negara peserta AIS Forum tertarik terapkan ekonomi biru
Sejak AIS Forum terbentuk melalui Deklarasi Manado pada 2018, Indonesia aktif memberikan kontribusi untuk arah kerja sama AIS, terutama kerja sama praktis dan solusi inovatif dengan memanfaatkan kearifan lokal di setiap negara.
Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI mengumumkan komitmen pendanaan 5 juta dolar AS selama 2022-2025 untuk mendukung eksistensi AIS Forum, agar memberikan kontribusi nyata untuk pembangunan berkelanjutan.
"AIS Forum ini juga merupakan forum global pertama yang bersifat terbuka dan inklusif. Isu inklusivitas ini menjadi salah satu ruh utama pertemuan AIS, karena kita melihat di mana-mana terjadi eksklusivitas, sementara kita memilih melakukan kerja sama secara inklusif yang berarti merangkul, merangkul berarti akan berkontribusi pada perdamaian,” kata Retno.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT AIS Forum pertama kali diselenggarakan pada 11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Bali.
Pertemuan puncak yang akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo itu disebut Retno akan menjadi tonggak bersejarah yang mendasari sinergi solusi untuk mengatasi tantangan global.
KTT yang mengusung ekonomi biru, masa depan kelautan, dan solidaritas itu diikuti oleh 30 negara dari 51 negara dan empat organisasi internasional.
Baca juga: Menkominfo pastikan jaringan internet kencang di KTT AIS Forum
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023