BRIN: Kesehatan mental pengaruhi kualitas hidup

10 Oktober 2023 14:19 WIB
BRIN: Kesehatan mental pengaruhi kualitas hidup
Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan BRIN Wahyu Pudji Nugraheni. ANTARA/HO-Dokumentasi pribadi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan kesehatan mental yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup yang lebih baik.

Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan BRIN Wahyu Pudji Nugraheni menyampaikan seseorang dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih bahagia dalam menjalani kehidupan.

"Kesehatan mental kalau dipelihara dan dijaga dapat meningkatkan kualitas hidup keseluruhan. Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung bisa lebih bahagia, dan puas," ujar Pudji di Jakarta, Selasa.

Ia menyampaikan ada enam manfaat yang didapatkan seseorang apabila memiliki kesehatan mental yang baik selain meningkatkan kualitas hidup, yakni kesejahteraan emosional, hubungan baik dengan orang lain, kesehatan fisik, produktifitas pekerjaan, mampu mengatasi krisis, serta mengurangi stigma negatif.

Pudji menjelaskan dengan memiliki kesehatan mental yang baik, seseorang akan mampu mengatasi stres, kecemasan, dan depresi secara lebih efektif. Sehingga hal tersebut secara tak langsung akan meningkatkan taraf hidup orang tersebut.

Baca juga: Spesialis Jiwa: Kesehatan mental dan jiwa adalah hak setiap manusia

Oleh karena itu ia mengatakan di Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober, menjadi sebuah momentum bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kepedulian serta kesadaran terkait pentingnya kesehatan mental.

"Perhatian terhadap kesehatan mental harus lebih ditingkatkan dan dikuatkan, selama ini hanya penggiat atau pemerhati saja yang fokus terhadap kesehatan mental. banyak yang belum memahami sebetulnya ini masalah serius," katanya.

Ia menyampaikan dari penelitian tentang kesehatan jiwa yang dilakukannya di beberapa wilayah, mendapat kesimpulan bahwa masih banyak masyarakat di Indonesia yang memberikan stigma negatif terhadap penderita gangguan mental.

"Masih sangat tinggi stigma terhadap orang yang sakit mental. Mereka masih dikucilkan, tidak dilibatkan dalam kegiatan masyarakat, ini justru hanya akan memperparah," katanya.

Baca juga: Dokter Jiwa: Kesehatan mental pengaruhi pertumbuhan kognitif anak
Baca juga: Hobi yang berbeda dari pekerjaan bermanfaat untuk rehat berkualitas

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2023