"Bank sampah yang mampu mengelola satu ton sampah per hari ini merupakan inovasi yang bagus, dan ini adalah bagian dari penanganan sampah mulai dari hulu," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Selasa.
Ia menegaskan bahwa persoalan sampah menjadi salah satu perhatian utamanya. Tidak hanya menangani tumpukan sampah yang telah hanyut di sungai atau menumpuk di pantai, tetapi juga sampah di rumah tangga, pasar, dan industri yang merupakan penghasil awal sampah tersebut.
Menurut dia, program mengatasi masalah sampah merupakan salah satu concern Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik program tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada BRI yang turut peduli dalam mengatasi masalah sampah di daerah itu.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi komitmen menangani sampah sungai hingga laut
Sebelumnya Pemkab Banyuwangi juga meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPST 3R) Balak di Desa Balak, Kecamatan Songgon, yang merupakan kerja sama dengan Pemerintah Norwegia dan korporasi dari Austria.
TPS yang berdiri di atas lahan seluas 1,5 hektare tersebut memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton sampah per hari.
"Adanya program dari BRI ini sangat berarti untuk mengatasi masalah sampah yang ada di area Kecamatan Rogojampi, khususnya Pasar Rogojampi. Kami berharap program ini nantinya juga akan menjangkau pasar-pasar lainnya," kata Ipuk.
Pada kesempatan itu, Bupati Ipuk melihat secara langsung proses pengelolaan sampah di Bank Sampah TPST Rogojampi tersebut.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi resmikan TPST 3R Balak kapasitas 84 ton per hari
Terdapat pengolahan sampah non-organik dan organik yang masing-masing diproses menggunakan mesin yang berbeda. Selain itu, Bupati Ipuk juga meninjau pengolahan sampah organik dengan metode maggot black soldier fly (BSF).
Sementara itu, Kepala Cabang BRI Banyuwangi Ashri Agustian menjelaskan pasar dipilih sebagai lokasi program penyaluran program Yok Kita Gas karena pasar yang merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi masyarakat menghasilkan sampah setiap hari.
"Gerakan ini dimulai dengan edukasi dan sosialisasi kepada 750 pedagang Pasar Rogojampi tentang pentingnya mengelola sampah. Para pedagang diberikan edukasi untuk mampu memilah antara sampah organik dan anorganik," ujarnya.
Menurut Ashri, sampah yang telah dipilah oleh pedagang akan disetorkan ke Bank Sampah TPST Rogojampi dan dapat menjadi tabungan penambah pendapatan bagi pedagang yang menjadi nasabah bank sampah.
Baca juga: Norwegia apresiasi Pemkab Banyuwangi dalam penanganan sampah
"Saat ini sudah ada 45 pedagang yang menjadi nasabah bank sampah. Kami berharap nantinya semua pedagang bisa bergabung," katanya.
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023