Salah satu acara blogger -- pengguna blog -- WordPress Indonesia dipusatkan di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, Jakarta pada Senin dan dihadiri pengguna WordPress dari sejumlah negara.
"WordPress tak bisa dipungkiri menjadi sangat populer di dunia. Setidaknya sekitar 22 persen laman situs di dunia menggunakan aplikasi WordPress," kata Ketua WordCamp Indonesia Valent Mustamin di Jakarta, Senin
Meski begitu, dia menyayangkan pengguna Internet di Indonesia yang cenderung menjadi pemakai WordPress tanpa ikut mengembangkannya.
"Pengguna WordPress dari India, China dan Amerika Serikat banyak menyumbangkan ide kreativitasnya mengembangkan WordPress. Sedangkan Indonesia memang diakui masih sekedar menjadi pengguna saja," kata dia.
Padahal dari total 41,4 juta pengguna WordPress di dunia menggunakan Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan lima besar bahasa WordPress yang paling banyak digunakan.
Peringkat itu dipimpin Bahasa Inggris yang dipakai oleh 66 persen dari total pengguna CMS tersebut, kemudian menyusul Bahasa Spanyol 8,7 persen, Portugal 6,5 persen, Indonesian 3,5 persen dan Italia 2 persen.
Sampai berita ini dibuat, setidaknya sebanyak 66.263.354 situs di dunia menggunakan CMS WordPress.
Sementara itu, pengembang aplikasi browser (penjelajah) Internet "Mozilla Firefox" di Indonesia mengakui perkembangan WordPress yang sangat baik di Indonesia.
"Sebagai situs penyedia manajemen isi, WordPress memiliki tempat tersendiri di hati pengguna Internet di negeri ini. Memang akan lebih baik jika Indonesia memberikan sumbangsihnya dengan ikut mengembangakan WordPress," kata Artanto Ishaam.
Dalam rangka ulang tahun WordPress kesepuluh itu, pengguna CMS berbagai tempat di Indonesia juga merayakannya seperti di Aceh, Surabaya dan Yogyakarta.
CMS yang dirintis oleh Matt Mullenweg asal AS tersebut mengalami pertumbuhan signifikan.
Sejak pertama kalinya diluncurkan sepuluh tahun yang lalu 27 Mei 2003, kini WordPress telah dipakai oleh lebih dari 41,5 juta pengguna Internet di dunia. (A061/B012)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013