Perwakilan Tinggi Uni Eropa urusan Hubungan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, menilai masyarakat internasional telah melupakan masalah Palestina.Semoga masalah ini menjadi seruan mendesak bagi komunitas internasional agar berusaha merespons kondisi ini
“Israel sudah berdamai dengan negara-negara Arab lainnya, tetapi mengabaikan Palestina. Perdamaian juga harus dipupuk antara Palestina dan Israel," kata Borrell dalam wawancara dengan harian Spanyol El Pais yang diterbitkan Sabtu.
"Semoga masalah ini menjadi seruan mendesak bagi komunitas internasional agar berusaha merespons kondisi ini," kata dia.
Diplomat senior Uni Eropa itu menilai tindakan militer Israel memutus pasokan listrik, air, dan bahan bakar untuk penduduk Gaza melanggar hukum internasional.
"Kami telah mengatakannya di Ukraina, dan kami mengatakannya di Gaza: Anda tidak boleh memutus aliran air dan semua fasilitas umum untuk seluruh penduduk," kata Borrell.
"Kita harus terus mengulangi, mendesak dan menegaskan (agar Israel mematuhi hukum internasional)."
Baca juga: Uni Eropa dan AS nilai Israel tak masuk akal beri waktu 24 jam di Gaza
Pernyataan Borrell ini disampaikan sehari setelah Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen terbang ke Israel guna bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menjanjikan dukungan Eropa untuk Israel.
"Kini yang terpenting adalah mengatasi situasi tersebut dan mencegah konflik meluas," sambung Borrell.
Mengenai perintah Israel kepada rakyat Gaza untuk mengungsi, Borrell menyebut seruan agar 1 juta orang mengungsi dari Gaza utara dalam 24 jam adalah “sama sekali tidak realistis”.
“Delegasi kami di sana mendapat informasi dari orang-orang di tempat penampungan dan rumah sakit di mana orang-orang terluka dan berkata: ‘Bagaimana kami bisa pergi, bagaimana kami bisa pindah jika transportasi pun tak ada?’”
Meskipun Eropa berbeda pendapat dalam konflik di Gaza, sebagian besar pejabat Uni Eropa sepakat bantuan untuk Palestina harus tetap mengalir, kata dia.
Borrell yang baru mengunjungi China, mengaku telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri China tentang situasi Israel-Palestina.
“Menteri China itu, seperti menteri-menteri lain dari negara-negara Arab, menekankan bahwa kita telah melupakan Palestina. Tak apa. Namun, hal itu tidak boleh membenarkan apa yang dilakukan Hamas yang tentu saja tidak membantu perjuangan Palestina," kata dia.
Baca juga: Yordania: Pemindahan paksa warga Gaza seret kawasan ke jurang konflik
Sumber: Anadolu
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023