PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia melakukan kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat ekosistem teknologi satelit dan penginderaan jauh berbasis hasil riset di Indonesia.Kami berterima kasih kepada BRIN atas kerja sama ini. Dengan pengalaman PSN lebih dari 32 tahun dalam industri satelit serta dipadupadankan bersama keahlian BRIN pada riset, Indonesia diharapkan mempunyai kapabilitas, ....
Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menjelaskan Indonesia memiliki potensi dan kompetensi yang mumpuni dalam pemanfaatan teknologi satelit dan penginderaan jauh untuk berbagai kebutuhan. Hal ini ditunjukkan dengan status Indonesia sebagai pemilik satelit terbanyak di Asia Tenggara.
“Kami berterima kasih kepada BRIN atas kerja sama ini. Dengan pengalaman PSN lebih dari 32 tahun dalam industri satelit serta dipadupadankan bersama keahlian BRIN pada riset, Indonesia diharapkan mempunyai kapabilitas, bukan hanya membeli dan menggunakan, tapi juga membangun satelit sendiri,” kata Adi Rahman.
Baca juga: BRIN inisiasi pengembangan vaksin DBD di Indonesia
Kolaborasi antara PSN dan BRIN diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Dirut PSN Adi Rahman Adiwoso dan Deputi Bidang Pemanfaatan Riset & Inovasi BRIN R. Hendrian. Direktur Keuangan PSN, Ravi Talwar serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono turut menyaksikan penandatanganan MoU di Jakarta pada Jumat (13/10/2023) tersebut.
Adi Rahman mengatakan melalui kesepakatan ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem teknologi satelit dan penginderaan jauh berbasis hasil riset di Indonesia. Kolaborasi antara PSN dan BRIN dapat menghasilkan suatu kajian yang menjadi landasan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan ruang angkasa.
Adi mengungkapkan teknologi satelit telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dibuktikan dengan mudahnya serta biaya yang terjangkau untuk membangun satelit. Ditambah lagi pemanfaatan ruang angkasa akan dilakukan secara besar-besaran pada 2030 mendatang.
“Menyambut 100 tahun Indonesia, sebagai pelaku industri kami ingin ada kebijakan tentang ruang angkasa. Ke depan, cara pemanfaatan ruang angkasa akan sangat berbeda dan bukan tidak mungkin Indonesia bisa membangun satelit penginderaan,” ucap Adi.
Baca juga: BRIN: PLTN direncanakan dibangun pada tahun 2030-an
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset & Inovasi BRIN, Hendrian menambahkan pihaknya mempunyai pandangan bahwa pelaku industri merupakan salah satu mitra strategis.
Dengan pentingnya posisi pelaku industri, BRIN telah membentuk Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri. Direktorat ini dapat berkolaborasi dalam berbagai bidang, mulai dari satelit hingga hortikultura.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi strategis ini. Pelaku industri merupakan mitra terpenting bagi BRIN. Semoga dalam payung kerja sama ini nantinya turut membahas tentang kebijakan dan posisi Indonesia di bidang antariksa,” kata Hendrian.
Melalui kerja sama ini, PSN dan BRIN akan berkolaborasi dalam penelitian, pengembangan dan pengkajian bersama, serta pemanfaatan hasil di bidang teknologi satelit dan penginderaan jauh. PSN dan BRIN juga dapat memanfaatkan kompetensi sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang dimiliki kedua pihak sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama.
Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023