"Jadi kepentingan kita bersama agar kita selalu dapat melakukan penemuan kasus, deteksi dini dan kewaspadaan yang terus-menerus," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia dalam siniar "Sosialisasi Kewaspadaan Monkeypox" di Jakarta, Senin.
Dwi mengingatkan pentingnya untuk menjaga kapasitas tenaga kesehatan (nakes), khususnya yang ada di DKI Jakarta, dalam rangka menemukan kasus penyakit Kejadian Luar Biasa (KLB) baru, utamanya cacar monyet.
"Para dokter yang pertama kali menemukan pasien tentunya harus memiliki pengetahuan agar senantiasa waspada dengan penyakit yang masih banyak ditemukan dan juga mengantisipasi penyakit baru," kata dia.
Baca juga: DKI belum keluarkan kebijakan isolasi terpusat untuk cacar monyet
Baca juga: DKI belum keluarkan kebijakan isolasi terpusat untuk cacar monyet
Selain itu, menurut dia a, perlu ada sosialisasi mengenai cara berkoordinasi dan berkomunikasi antarnakes agar kasus yang merupakan potensi, bisa ditindaklanjuti dengan benar dan cepat demi memutus rantai penularan di masyarakat.
Dari sisi fasilitas, dia juga mengingatkan untuk menyiapkan dukungan logistik dan menjaga kapasitas laboratorium.
"Mulai dari kemampuan pengambilan spesimen yang benar sampai dengan distribusi spesimen atau sampel ke laboratorium terpilih. Kemudian juga perlu menjaga laboratorium pemeriksa agar bisa melakukan pemeriksaan dengan cepat dan akurat," ujarnya.
Ia mengharapkan para nakes, baik yang berada di rumah sakit, laboratorium maupun lapangan untuk saling berkoordinasi dalam rangka mewaspadai penularan cacar monyet.
"Kami harapkan kita semua bisa saling memperkuat koordinasi dan sama-sama menjaga Jakarta agar selalu dalam kondisi yang baik," kata Dwi.
Baca juga: Kemenkes konfirmasi satu kasus baru cacar monyet di Jakarta
Baca juga: Kemenkes konfirmasi satu kasus baru cacar monyet di Jakarta
Dalam kesempatan yang sama, Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi satu warga Indonesia terpapar cacar monyet.
Anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kemenkes Chita Septiawati mengatakan temuan kasus cacar monyet itu dilaporkan pada 14 Oktober 2023.
Pasien tersebut terkonfirmasi setelah melalui serangkaian tes dan disebut merupakan warga DKI Jakarta.
Dengan temuan kasus baru tersebut, maka saat ini terdapat dua kasus cacar monyet di Indonesia setelah pertama kali ditemukan pada 20 Agustus 2022.
Baca juga: Dinkes DKI tegaskan perawatan pasien cacar monyet sesuai gejala
Baca juga: Dinkes DKI tegaskan perawatan pasien cacar monyet sesuai gejala
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023