• Beranda
  • Berita
  • Spanyol ingin Israel diseret ke ICC atas kejahatan perang

Spanyol ingin Israel diseret ke ICC atas kejahatan perang

17 Oktober 2023 04:31 WIB
Spanyol ingin Israel diseret ke ICC atas kejahatan perang
Peserta aksi membawa poster dan bunga saat aksi solidaritas Palestina di kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023). Dalam aksi yang diisi dengan puisi kemanusiaan dan teatrikal tersebut mereka mendukung kemerdekaan negara Palestina dan mendesak negara-negara muslim di dunia untuk membantu menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz (ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH)
Penjabat menteri hak sosial Spanyol, Ione Belarra, menyarankan agar Israel dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) atas "kejahatan perang", demikian dilaporkan media setempat.

Belarra membagikan sebuah video berisi tuduhan Uni Eropa dan Amerika Serikat "terlibat dalam kejahatan perang yang dilakukan Israel," tulis surat kabar Spanyol, El Mundo, Minggu (15/10).

Sang menteri mendesak berbagai pihak untuk mengecam  Israel di ICC serta menyesalkan "genosida yang sudah direncanakan" di Jalur Gaza saat ini.

Sepuluh hari setelah konflik dengan kelompok Palestina Hamas mulai pecah, Israel terus melancarkan pengeboman dan memblokade Jalur Gaza. Lebih dari satu juta orang di Gaza --hampir setengah dari total penduduk-- terusir dari wilayah itu.

Gaza sedang mengalami krisis kemanusiaan yang parah. Tidak ada listrik di wilayah itu. Makanan, bahan bakar, pasokan obat-obatan juga sudah mulai habis.

Sementara itu, banyak warga sipil terpaksa mengungsi ke Gaza bagian selatan setelah Israel mengeluarkan peringatan agar daerah-daerah di bagian utara dikosongkan dari warga.

Baca juga: Presiden Mesir sebut tindakan Israel di Gaza "hukuman kolektif"

Pertempuran pecah ketika Hamas pada 7 Oktober meluncurkan Operasi Banjir Al Aqsa, yang merupakan serangan mendadak di segala lini terhadap Israel.

Serangan Hamas itu dilancarkan melalui rangkaian tembakan roket dan penyusupan para personelnya ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyatakan operasi itu dilaksanakan sebagai balasan atas serbuan terhadap Masjid Al Aqsa dan kekerasan oleh kalangan pemukim yang terus meningkat.

Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.

Jumlah warga Palestina yang tewas dalam rentetan serangan Israel di Gaza betambah menjadi 2.750 orang, termasuk 750 anak.

Di Israel, sudah 1.300 orang tewas.

Baca juga: Israel dan Hamas bantah gencatan senjata di perbatasan Gaza-Mesir

Sumber: Anadolu


 

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023