“Kami tentu saja memberi Israel sistem keamanan yang diperlukan untuk menghancurkan dan secara efektif memukul mundur Hamas di Gaza. Itu tidak berarti pembunuhan terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” kata Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh dalam konferensi pers pada Selasa (17/10).
Pernyataan itu dia sampaikan untuk menjawab pertanyaan tentang laporan serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Ahli Arabi Baptist di Gaza, yang menyebabkan sedikitnya 500 korban tewas.
Menurut Singh, tentara Israel sangat cakap dan profesional, sehingga bantuan keamanan yang mereka gunakan di Gaza akan dimanfaatkan dengan benar untuk menargetkan Hamas serta memungkinkan pembukaan akses bantuan kemanusiaan.
Singh mencatat bahwa para pejabat AS melanjutkan komunikasi mereka dengan Israel untuk memastikan bahwa warga sipil di Gaza mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan dapat dievakuasi ke daerah yang aman.
Lebih dari 500 orang tewas dalam serangan udara Israel di Rumah Sakit Al-Ahli Selasa malam, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf Al Qudra kepada Anadolu.
Insiden yang terjadi terjadi pada hari ke-11 konflik terbaru Israel-Palestina itu memicu kecaman dari banyak pemimpin dunia dan kelompok non pemerintah.
Mereka mengatakan bahwa rentetan pemboman Israel di Jalur Gaza yang terisolasi, termasuk yang menargetkan fasilitas kesehatan, rumah-rumah tinggal, adan rumah ibadah, telah melanggar hukum internasional dan mungkin merupakan kejahatan perang.
Hamas sendiri menyebut serangan yang menargetkan rumah sakit sebagai tindakan genosida.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia kutuk serangan Israel terhadap RS di Gaza
Baca juga: Presiden Palestina: pembantaian RS Baptist Gaza tak dapat diterima
Baca juga: Biden mengaku sangat sedih atas ledakan di RS Al-Ahli Baptist Gaza
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023