Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Pangestu, menilai, ilmu kepariwisataan stagnan selama ini di Tanah Air karena beberapa penyebab. "Salah satunya dinamisme regulasi pendidikan di Indonesia, dan penurunan komunikasi para penggiat bidang ilmu pariwisata," katanya, di Jakarta, Selasa.... dinamisme regulasi pendidikan di Indonesia, dan penurunan komunikasi para penggiat bidang ilmu pariwisata... "
"Selain itu, hal ini juga disebabkan kekurangan kegiatan strategis yang dapat memperkokoh perkembangan ilmu pariwisata, sehingga tujuan untuk menyejajarkan ilmu pariwisata dengan ilmu-ilmu lainnya sedikit tersendat," ucapnnya.
Padahal ilmu pariwisata telah diakui sebagai ilmu mandiri sejak 13 Februari 2008.
Pengakuan itu pada awalnya disambut secara antusias dengan banyaknya pengajuan pembukaan perguruan tinggi pariwisata baru yang pertumbuhannya mencapai 12 persen pada 2010.
"Kondisi ini menunjukkan respon positif masyarakat terhadap perkembangan ilmu pariwisata di Tanah Air," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya mencari terobosan untuk mendongkrak perkembangan ilmu pariwisata.
Salah satu upaya itu mencetuskan inisiasi Pembentukan Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), dan Deklarasi Lembaga Akreditasi Mandiri Pariwisata pada September 2010 di Yogyakarta.
Dua tahun setelah lahir, pada 4 Juni 2013 bertempat di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona, kepengurusan ICPI pun dikukuhkan Pangestu.
Kepengurusan Dewan Pengurus Pusat ICPI, terdiri dari Prof Azril Azahari, PhD (Ketua Umum), Dr Tonny Hendratono (Wakil Ketua I), Dr Diena M. Lemy (Wakil Ketua II), Ir Kusmayadi, MM (Sekjen), Dr Dewa Putu Oka (Wakil Sekjen).
Selain itu, Suhendroyono, SH, MM, M.Par (Ketua I Organisasi dan Kelembagaan), Dr Bet E. Silisna Lagarense (Ketua II Litbang), Hera Oktadiana, SST, MM, MBA, CHE (Ketua III Kerja sama), J. Ganef Pah, M.Sc (Ketua IV Perencanaan dan Pengembangan SDM), Drs I Made Sujana, M.Si (Ketua V Bidang Usaha), Dr Devi Kausar (Bendahara Umum) dan Yuliana, SST (Wakil Bendahara Umum).
Pada acara pengukuhan itu, sekaligus diselenggarakan diskusi panel serta pameran 30 Ikon Kuliner Nusantara dan buku-buku kuliner nusantara.
Pangestu berharap keberadaan dua organisasi dan lembaga itu akan kembali mendorong perkembangan ilmu pariwisata sebagai ilmu yang mandiri dan dinamis serta diminati oleh masyarakat.
(H016/C004)
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013