"Blokade Jalur Gaza menjerumuskan anak-anak Palestina dan warga sipil lainnya ke dalam risiko bahaya cukup besar," kata HRW di akun media sosial X.
Berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional, negara-negara harus menghormati hak untuk memperoleh air, termasuk tidak membatasi akses atau menghancurkan layanan dan infrastruktur air sebagai "tindakan hukuman" selama konflik bersenjata, lanjutnya.
HRW juga memperingatkan bahwa kekurangan air, kontaminasi limbah dan keberadaan jenazah yang tidak bisa disimpan dengan aman di kamar mayat dapat memicu wabah penyakit menular.
Baca juga: Inggris desak Israel tahan diri lakukan serangan
Menteri Energi Israel Katz mengatakan bahwa 10 Oktober bahwa dia telah menginstruksikan otoritas untuk memutus pasokan air ke Jalur Gaza.
Konflik di Gaza, yang dibombardir dan diblokade Israel sejak 7 Oktober 2023, dimulai ketika kelompok Hamas Palestina memulai Operasi Badai Al-Aqsa, serangan dadakan yang meliputi serangkaian peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut dan udara.
Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: China 'menentang tindakan rugikan warga sipil' di tengah pemboman Gaza
Gaza mengalami krisis kemanusiaan parah karena tidak adanya listrik, sementara pasokan air, makanan, bahan bakar dan obat-obatan juga hampir habis.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera untuk meringankan "penderitaan mendalam umat manusia."
Sedikitnya 3.785 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza, sementara lebih dari 1.400 warga Israel juga tewas dalam konflik tersebut.
Baca juga: Jepang bakal berikan bantuan Rp157,21 miliar bagi warga sipil Gaza
Baca juga: Putin: Pengeboman di RS Gaza malapetaka, tunjukkan perlunya negosiasi
Baca juga: Presiden Mesir tolak pemindahan paksa warga Gaza
Sumber: Anadolu
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023