"Ini merupakan bentuk solidaritas kita untuk Palestina, melihat eskalasi peristiwa di sana semakin memprihatinkan. Kita ingin memberhentikan kekerasan di Palestina" kata Ketua Pelaksana Aksi Rahmad Riyadi di lokasi unjuk rasa, Jakarta, Jumat.
Pada pukul 15.20, sekitar seratus orang memadati depan Kantor Perwakilan PBB. Massa membawa bendera Palestina hingga seruan untuk perdamaian Palestina.
Baca juga: ASEAN desak penghentian segera konflik Israel-Palestina
Massa menyampaikan sejumlah pernyataan sikap, di antaranya menghentikan perang dan membuka akses seluas-luasnya untuk bantuan kemanusiaan. Khususnya bantuan kesehatan, pangan dan pasokan listrik untuk masyarakat sipil.
Kemudian mendesak Pemerintah Indonesia sebagai Anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB untuk melakukan diplomasi kemanusiaan sebagai upaya penghentian kekerasan dan terbukanya akses bantuan.
Aksi teatrikal yang menggambarkan peristiwa kekerasan di Palestina juga dilakukan pada unjuk rasa tersebut. Sejumlah orang menggunakan kain kafan tidur di jalanan kemudian terdengar suara bom meledak dari pengeras suara mobil pemimpinan orator.
Kemudian puisi mengenai perdamaian dilantunkan pada aksi teatrikal tersebut. Aksi itu berlangsung damai.
Baca juga: Putra mahkota Saudi kutuk serangan keji terhadap warga sipil di Gaza
Aparat Kepolisian menjaga aksi tersebut. Aksi itu hanya menggunakan satu lajur di depan Jalan MH Thamrin.
Massa membubarkan diri pada pukul 16.00 agar tidak mengganggu arus lalu lintas. "Kami rencananya memang selesai pada pukul 16.00 WIB. Aksi unjuk rasa kami tidak mau mengganggu aktivitas warga terlebih sore jalanan padat," kata dia.
Untuk itu kendaraan masih dapat melewati jalan tersebut. Arus lalu lintas (lalin) di jalan itu ramai lancar.
Pewarta: Erlangga Bregas Prakoso
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023