Riau masih menggunakan TMC padamkan karhutla

20 Oktober 2023 18:33 WIB
Riau masih menggunakan TMC padamkan karhutla
Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin dalam suatu pertemuan di Pekanbaru, baru baru ini. ANTARA/HO-Humas Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin.

TMC efektif digunakan karena diyakini bisa meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat atau dapat juga digunakan untuk kondisi sebaliknya

Pemerintah Provinsi Riau kini masih terus menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Provinsi Riau.

"TMC masih efektif menekan potensi karhutla di Provinsi Riau. Teknologi modifikasi cuaca adalah salah satu bentuk upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan," kata Komandan Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma TNI Mohammad Nurdin dalam keterangannya di Pekanbaru, Jumat.

Baca juga: Polisi ungkap kasus pembakaran lahan 26 hektare di Indragiri Hulu

Ia mengatakan, TMC efektif digunakan karena diyakini bisa meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat atau dapat juga digunakan untuk kondisi sebaliknya.

Dalam konteks pemanasan global, katanya yang bisa mengakibatkan terjadinya perubahan iklim maka TMC menjadi salah satu solusi yang bisa diandalkan dalam mengurangi kerugian yang dapat ditimbulkan oleh bencana yang disebabkan oleh faktor iklim dan cuaca.

"Kita masih meyakini TMC bisa menekan potensi kebakaran hutan yang lebih besar dan upaya mitigasi paling efektif. Mitigasi adalah segala upaya dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan, dan kemampuan mobilisasi," katanya.

Baca juga: Perencanaan dan penganggaran untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan

Danlanud mengatakan bahwa dari 6 kali melakukan TMC maka ada penambahan yang signifikan terhadap curah hujan di Provinsi Riau, rata-rata 34,6 persen dari kondisi normal tanpa operasi TMC dan yang tertinggi pada periode ke lima adalah pada September 2023. Curah hujan meningkat 76 persen dari kondisi normal.

Berdasarkan data dan statistik Badan Riset dan Inovasi Nasional, kata Nurdin yang paling efektif penambahan curah hujan berkisar diantara 30 persen dengan catatan merata di seluruh wilayah.

"Karena itu kita berharap wilayah yang yang terbakar seperti provinsi tetangga agar bisa melakukan opreasi TMC secara serentak," demikian Nurdin. 

Baca juga: BMKG: Sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan lebat hingga karhutla

Pewarta: Frislidia
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023