Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut produktivitas merupakan kunci penting untuk membuat Indonesia terlihat dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Hal tersebut disampaikan Menkeu dalam Kuliah Umum bertajuk "Kebijakan Fiskal di Tengah Konstelasi Ketidakpastian Global" yang diselenggarakan di Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Semarang.
“Kita ingin supaya Indonesia terhindar dari middle income trap maka kita lihat produktivitas adalah bagian yang paling penting. Suatu negara itu nggak bisa tumbuh hanya dengan menambah konsumsi tanpa dia menciptakan suatu productivity,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menkeu mengatakan pemerintah terus berupaya mengalokasikan anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan yang memiliki kaitan erat dengan produktivitas.
Misal, pendidikan menjadi wadah untuk menciptakan sumber daya manusia yang pintar. Ketika pelajar maupun mahasiswa terus belajar, berpikir kritis, dan menjadi manusia yang cakap, maka Indonesia dapat terus bergerak maju ke depan.
“Jadi ini adalah salah satu bentuk investasi, apapun pendidikan, kesehatan, dan jaring pengaman sosial menjadi penting, karena manusia adalah kunci,” ujar Menkeu.
Meski demikian, ia juga menggarisbawahi pentingnya pembangunan infrastruktur dalam mendukung produktivitas. Infrastruktur yang tidak memadai dapat menghambat produktivitas seseorang. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk meningkatkan produktivitas.
Di sisi lain, Bendahara Negara juga menyebut birokrasi pemerintah dan regulasi juga menjadi faktor penting agar tidak menjadi penghambat.
“Kalau pemerintahannya tidak jalan juga tidak bagus. Birokrasi menjadi penting, agar dia tidak menjadi faktor penghambat. Regulasi menjadi penting," ujar dia.
Kuliah umum tersebut dihadiri oleh sivitas akademika dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Pada kesempatan tersebut, Menkeu juga meresmikan Pojok Kemenkeu, sebuah ruang edukasi keuangan negara yang ditujukan untuk kalangan akademis sebagai fasilitas referensi, data dan informasi, serta sarana konsultasi akademisi dengan perwakilan dari Kementerian Keuangan.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023