Pada Selasa sore, delapan truk bermuatan air, makanan dan obat-obatan memasuki Gaza dari Mesir.
Hampir tiga pekan setelah Hamas menyerang kota-kota Israel selatan dalam gempuran membabi buta yang menewaskan 1.400 orang yang sebagian besar warga sipil, para pemimpin dunia mencari cara mencegah konflik itu menyebar ke seluruh Timur Tengah yang menjadi kunci pasokan energi dunia itu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman berbicara melalui telepon pada Selasa. Mereka sepakat memperluas diplomasi "demi menjaga stabilitas di seluruh kawasan dan mencegah konflik meluas," kata Gedung Putih.
Pertempuran mematikan yang kian sengit terjadi antara militer Israel dan Palestina di daerah pendudukan Tepi Barat. Pada saat yang sama Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon kembali baku tembak di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon.
Baca juga: RS di Gaza terhenti total karena perang Israel
Iran yang berusaha menjadi pemimpin kawasan selama puluhan tahun terakhir, mendukung Hizbullah dan Hamas. Iran juga memperingatkan Israel agar berhenti menyerang Gaza.
Roket-rokertjuga diluncurkan dari Suriah yang menjadi sekutu Iran, kata militer Israel. Israel sendiri membalas dengan meluncurkan serangan jet tempur dan peuncur mortir terhadap infrastruktur-infrastruktur tentara Suriah pada Rabu.
Militer Israel tidak menjelaskan lebih jauh. Mereka juga tidak menuduh tentara Suriah meluncurkan dua roket yang membuat hidupnya sirine serangan udara di wilayah yang dikuasai Israel di Dataran Tinggi Golan.
Militer Israel juga mengaku menyerang sebuah kelompok penyelam Hamas yang berusaha memasuki Israel melalui laut di dekat Kibbutz Zim. Hamas tak menanggapi insiden tersebut.
AS menyarankan Israel menunda rencana serangan darat karena Washington sedang berusaha membebaskan lagi lebih dari 200 sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza.
Baca juga: Pasukan Israel tangkap 50-an warga Palestina di Tepi Barat
Namun ketika ditanya apakah dia yang mendorong Israel menunda serangan darat, Joe Biden menjawab "Israel sendiri yang memutuskan."
Duta Besar Iran di PBB Amir Saeid Iravani mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Selasa bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken salah besar telah mengambinghitamkan Iran atas perang Israel-Hamas.
"Komitmen kami terhadap keamanan dan stabilitas regional tidak tergoyahkan," kata dia. "AS telah memperburuk konflik dengan dengan terang-terangan berpihak kepada penyerang yang korbannya adalah penduduk tidak bersalah Palestina".
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan 5.791 orang tewas oleh bombardemen Israel sejak 7 Oktober, termasuk 2.360 anak.
Baca juga: Macron: Prancis "bahu-membahu" dengan Israel dalam konflik di Gaza
Sumber: Reuters
Pewarta: Arie Novarina
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023