Pernyataan Abbas disampaikan menyusul pertemuannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di markas besar kepresidenan Palestina di Ramallah, menurut Palestine TV.
"Israel bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi hari ini, dan negara-negara di dunia yang mendorong otoritas pendudukan Israel untuk terus memperdalam praktik agresif mereka juga ikut bertanggung jawab," kata Abbas.
Dia menyerukan "gencatan senjata total, pembukaan koridor yang aman, dan penyediaan air, listrik, bahan bakar dan kebutuhan lainnya," seraya menegaskan penolakan untuk "mengusir warga Palestina dari rumah dan tanah mereka keluar Palestina, baik di Gaza atau di Tepi Barat."
Abbas juga meminta Macron dan Dewan Keamanan PBB untuk segera menghentikan agresi dan mengadakan konferensi perdamaian internasional serta mengambil solusi politik.
Sementara itu, Macron berbicara tentang 30 warga Prancis yang termasuk di antara orang-orang yang tewas sejak kelompok Hamas Palestina meluncurkan serangan mengejutkan melalui jalur darat, laut dan udara terhadap Israel pada 7 Oktober.
"Tidak ada yang bisa membenarkan kekerasan teroris di mana pun," katanya, sembari menyampaikan belasungkawa "kepada rakyat Palestina dan seluruh korban siklus kekerasan setelah serangan yang diluncurkan oleh Hamas."
Dia menunjukkan bahwa negaranya sedang berusaha membebaskan para sandera yang ditahan Hamas di Gaza, dan mencatat adanya koordinasi "dengan mitra regional kami, terutama Qatar."
"Ini harus menjadi inisiatif keamanan dan perdamaian yang didasarkan pada tiga landasan: memerangi kelompok teroris... melindungi warga sipil... (dan) melanjutkan proses politik," katanya.
Macron mengatakan dirinya menerima "semacam penerimaan" dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menjamin dan mengamankan suplai listrik dan perjalanan konvoi kemanusiaan ke Gaza.
Dia juga menekankan dirinya juga berbicara dengan Netanyahu tentang "pentingnya Israel untuk bertanggung jawab dan mencegah pelanggaran apa pun yang dilakukan para pemukim terhadap warga Palestina dan menjatuhkan hukuman kepada mereka yang melakukan pelanggaran terhadap warga sipil yang tidak bersalah."
Kunjungan Macron ke Ramallah diawali dengan "kunjungan solidaritas" ke Israel.
Israel meluncurkan serangan pengeboman tanpa henti terhadap wilayah Palestina menyusul serangan mengejutkan oleh Hamas, menyebabkan pengepungan total terhadap warga di daerah tersebut dan blokade makanan, bahan bakar dan suplai medis.
Hampir 7.200 orang tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 5.791 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.
Sumber: Anadolu
Baca juga: PM Malaysia bahas hak warga Gaza dengan Presiden Turki
Baca juga: Presiden Turki dan Sekjen NATO diskusikan situasi terkini Gaza
Baca juga: Presiden Mesir tolak pemindahan paksa warga Gaza
Pewarta: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023