"Sementara jumlah pasien di Komplek Medis Al-Shifa mencapai lima ribu pasien, padahal rumah sakit itu dirancang untuk hanya menerima 700 pasien," kata Menteri Kesehatan Palestina Mai Al-Kaila pada Minggu saat bertemu dengan Utusan Khusus Masalah Kemanusiaan Jerman Deike Potzelm.
Dalam pembicaraan mengenai situasi kesehatan dan kemanusiaan di Palestina, Al-Kaila menjelaskan kepada delegasi Jerman mengenai perkembangan terakhir di Jalur Gaza yang disebutnya sudah berada dalam kondisi "malapetaka", kata Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang sejak serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober dibombardir tanpa henti.
Banyak rumah sakit Gaza tidak lagi beroperasi akibat dibom, agresi, dan kehabisan bahan bakar, tegas Al-Kaila.
Baca juga: Retno tak habis pikir dengan sikap diam DK PBB atas situasi di Gaza
Dia meminta Potzelm menghentikan agresi itu dan memasukkan pasokan obat-obatan dan medis untuk merawat yang sakit dan terluka. "Sehingga mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar dari yang dihadapi Gaza saat ini," sambung dia.
"Rumah sakit tidak bisa dievakuasi, karena dipenuhi pasien sakit dan terluka, ditambah mereka yang mengungsi guna mencari tempat aman di halaman rumah sakit," tambah Al-Kaila.
Jumlah warga Palestina yang terbunuh akibat serangan Israel ke Gaza sudah 8.306 jiwa termasuk 3.457 anak-anak dan 2.136 wanita, sementara 21 ribu lainnya luka-luka, sebut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sebaliknya, lebih dari 1.500 warga Israel tewas dalam konflik ini.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada Sabtu mengumumkan bahwa pasukan Israel memperluas operasi mereka dan mulai masuk tahap selanjutnya perang melawan Hamas yang mencakup operasi darat.
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza saat ini bergulat melawan kelangkaan pangan, air, bahan bakar, dan obat-obatan yang semakin menipis akibat blokade Israel di kantong Palestina itu.
Baca juga: MER-C sebut Israel terus menggempur Jalur Gaza dari segala penjuru
Sumber: Anadolu
Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023