• Beranda
  • Berita
  • KLHK akui pemadaman karhutla kian cepat akibat hujan alami mulai turun

KLHK akui pemadaman karhutla kian cepat akibat hujan alami mulai turun

9 November 2023 19:10 WIB
KLHK akui pemadaman karhutla kian cepat akibat hujan alami mulai turun
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi menjelaskan perdagangan karbon kepada awak media di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis (9/11/2023). (ANTARA/Sugiharto Purnama)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kian cepat dan ringan seiring dengan semakin banyak daerah yang sudah memasuki musim hujan.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Laksmi Dhewanthi mengatakan pihaknya terus melakukan pemadaman untuk mencegah hutan dan lahan yang rusak semakin luas.
 
"Intensitasnya sudah jauh berkurang bila kita bandingkan dengan bulan lalu. Selain ada hujan karena teknologi modifikasi cuaca, tetapi di beberapa tempat sudah ada hujan yang turun secara alami," ujarnya saat ditemui di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Kamis.
 
Laksmi menuturkan bila menggunakan parameter Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) saat ini sudah tidak ada lagi daerah yang berwarna merah dan hitam akibat udara yang tidak sehat. Kategori indeks ISPU saat ini adalah kuning, biru, dan baik.
 
Dia berharap efek fenomena El Nino semakin melemah agar kebakaran hujan dan lahan bisa sepenuhnya padam akibat diguyur hujan lebat dengan durasi panjang.
 
"Bulan lalu kami fokus (pemadaman) ke Sumatera Selatan, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan. Tiga lokasi itu terjadi penurunan (karhutla) dan juga di daerah lain," kata Laksmi.
 
"Waktu itu kami juga sebutkan Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur, misalnya Baluran itu juga sudah mengalami penurunan signifikan," imbuhnya.

 
KLHK mengklaim penanganan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia semakin baik dari tahun ke tahun.
 
Meski kondisi El-Nino tahun ini lebih kuat ketimbang tahun 2019 dan lebih rendah dibanding El-Nino tahun 2015, luas areal yang terbakar berdasarkan data Sipongi KLHK hanya seluas 642 ribu hektare per September 2023.
 
Adapun total luas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada tahun 2019 tercatat 1,6 juta hektare dan pada tahun 2015 mencapai 2,7 juta hektare.

Baca juga: Modifikasi cuaca di Sumatera Selatan diperpanjang 10 hari
Baca juga: Karhutla Sumsel jadi yang terluas di Pulau Sumatra

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023