• Beranda
  • Berita
  • Lima pendaki yang hilang di Bawakaraeng ditemukan

Lima pendaki yang hilang di Bawakaraeng ditemukan

27 Juni 2013 19:59 WIB
Lima pendaki yang hilang di Bawakaraeng ditemukan
Ilustrasi. (www.public-domain-image.com)
Makassar (ANTARA News) - Lima orang Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea, ditemukan oleh regu pencari dan evakuasi (SAR) gabungan setelah dinyatakan menghilang sejak 24 Juni 2013 di sekitar Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

"Regu SAR gabungan yang melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar lembah dan gunung Bawakaraeng akhirnya berhasil menemukan lima orang mahasiswa yang dinyatakan hilang itu," ujar Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, kelima mahasiswa yang dinyatakan menghilang sebelum ditemukan oleh tim terpadu yakni Rajib (24), Richard (23), Ardan (22), Wahyu (25) dan Tian (27).

Kelima mahasiswa ditemukan di sekitar Lembah Ramma di ketinggian 1.735 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Kelima mahasiswa yang selamat ini kemudian dievakuasi ke posko tim terpadu di pemukiman warga di Lembanna.

Saat ditemukan, kelima mahasiswa itu terlihat kelelahan dan satu dari kelimanya luka pada bagian tangannya sehingga dievakuasi lebih awal dengan cara ditandu secara bergantian.

"Menurut tim posko terpadu yang dipimpin Kapolres Gowa, kelima mahasiswa itu hilang di sekitar gunung dan ditemukan di sekitar bekas longsoran Lembah Ramma," katanya.

Endi mengaku sebelum dinyatakan hilang, para mahasiswa yang berjumlah tujuh orang itu melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng pada Senin 22 Juni. Rombongan Mapala STIK ini kemudian membagi dua kelompoknya untuk turun dari puncak gunung setinggi 2.883 meter dari pemukaan laut ini (Mdpl).

Satu kelompok berjumlah lima orang mencoba membuat jalur penurunan baru dengan menyusuri lereng di belakang longsoran gunung Bawakaraeng sedangkan kelompok lainnya turun dengan melewati jalan yang sudah ada.

"Saat kelompok lainnya yang berjumlah dua orang itu yakni, Tri Gunawan dan Arnold, sampai di Desa Lembanna, kelima anggota Mapala lainnya itu tersesat di sekitar longsoran yang seharusnya sudah tiba di Lembanna pada 23 Juni," katanya.

Mantan Wakapolrestabes Makassar itu menyebutkan tim evakuasi gabungan yang terdiri Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Kabupaten Gowa, SAR Unhas, SAR UNM, Brimob dan gabungan organisasi pencinta alam akhirnya berhasil menemukan kelima anggota Mapala STIK Tamalatea dalam kondisi lemas dan kehabisan logistik. 

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013