• Beranda
  • Berita
  • Pelabuhan Merak dipadati penumpang dan kendaraan

Pelabuhan Merak dipadati penumpang dan kendaraan

29 Juni 2013 21:53 WIB
Pelabuhan Merak dipadati penumpang dan kendaraan
Ratusan truk terjebak antrian panjang saat akan masuk kapal roro untuk menyebrang ke Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Kami berharap dinihari bisa teratasi..."

Merak (ANTARA News) - Pelabuhan Merak dipadati penumpang pejalan kaki juga penumpang dalam kendaraan dan kendaraan hingga mengular sekitar 1,5 kilometer dari pintu pelabuhan.

"Lonjakan penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni itu terjadi sejak sore hingga malam hari," kata Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Mario Sardadi, Sabtu.

Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengatasi lonjakan penumpang pejalan kaki dan penumpang dalam kendaraan.

Selain itu juga mengantisipasi antrean truk hingga mengular ke Jalan Cikuasa Atas.

Kepadatan penumpang tersebut akibat cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Sunda sehingga kapal roro sulit bersandar di dermaga Pelabuhan Merak.

Selain itu juga akhir pekan dan liburan sekolah, sehingga banyak warga dari berbagai daerah di Pulau Jawa bersilatuhrahmi dengan keluarganya maupun kunjungan wisata.

PT ASDP mengoperasikan sebanyak 25 kapal "roll on roll of" (roro) untuk mengatasi lonjakan penumpang tersebut.

"Saat ini kapal roro berukuran kecil sulit untuk bersandar di dermaga, karena angin kencang disertai gelombang tinggi," katanya.

Menurut dia, diperkirakan jumlah penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera sekitar 6.500 jiwa, roda dua 700 unit, roda empat 3.100 kendaraan, bus 350 unit, dan truk 2.517 unit.

Selama ini, kata dia, kondisi angkutan truk masih mengular dan belum bisa teratasi akibat cuaca buruk itu.

"Kami berharap dinihari bisa teratasi," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah sopir truk mengaku bahwa mereka sejak sore hari belum bisa diseberangkan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, karena cuaca buruk itu sehingga terjadi keterlambatan.

"Kami tidak bisa berbuat banyak apabila cuaca buruk melanda Perairan Selat Sunda, tentunya penyeberangan tak normal. Kami tetap bersabar sambil menunggu cuaca membaik," kata Danu, seorang sopir truk hendak menuju Bandarlampung.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013