"Salah satu program dari Ganjar-Mahfud ke depan adalah bagaimana santri bisa lebih mendapatkan kesetaraan dan pengakuan dari pemerintah," kata Yenny dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan pengakuan itu dalam bentuk ijazah yang dimiliki santri karena diakui sebagai ijazah yang bisa membuat mereka mendapatkan pekerjaan dengan mudah.
Yenny mencontohkan ijazah dari Ma'had Ali tidak diakui sebagai ijazah yang sah. "Ini menjadi perhatian semua karena santri di Indonesia ini jumlahnya jutaan," ujarnya.
Baca juga: Yenny Wahid sosialisasikan pasangan Ganjar-Mahfud di Malaysia
Dia merasa kasihan karena para santri sudah meluangkan waktu yang cukup lama untuk mencari ilmu, namun kemudian tidak diakui ijazahnya.
Selain itu, kata Yenny, pasangan Ganjar-Mahfud fokus agar santri bisa lebih mandiri, terampil dan ada dana khusus bagi santri untuk berwirausaha. Kemudian ada pelatihan khusus untuk para santri agar ke depan mencari pekerjaan bisa lebih mudah.
"Kalau dana pesantren kan sudah ada sejak lama. Kalau ini spesifik sekali, ada beasiswa khusus untuk para santri sehingga kemudian mereka bisa mendapatkan kesetaraan perlakuan, kesetaraan kesempatan untuk bisa meraih kesuksesan di kemudian hari," jelasnya.
Sosialisasi itu diikuti sekitar 3.000 orang santri, kiai, dan ustadz kampung. Hadir dalam acara itu Pengasuh Ponpes Syarifuddin K.H. Sulahak Syarif dan Pengawas Yayasan K.H. Baidarus Mu’arif.
Baca juga: Yenny Wahid siap menangkan Ganjar-Mahfud di Jawa Timur
Di pondok pesantren yang berdiri tahun 1912 itu, Yenny mengatakan pasangan Ganjar-Mahfud sudah terbukti selama ini pada masing-masing jabatan yang diemban keduanya.
"Pendidikan ini sektor yang fundamental sehingga harus menjadi perhatian pemimpin ke depan. Termasuk Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan harus diperhatikan dan itu akan menjadi salah satu prioritas Pak Ganjar dan Pak Mahfud," katanya menegaskan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 14 November 2023 menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pemilu 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.
KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Yenny berpotensi dekatkan Gusdurian ke pasangan Ganjar-Mahfud
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud sebut tak akan gunakan kampanye hitam untuk menang
Pewarta: Fauzi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023