• Beranda
  • Berita
  • Kota kuno Angkor jauh lebih besar dari perkiraan

Kota kuno Angkor jauh lebih besar dari perkiraan

9 Juli 2013 17:49 WIB
Kota kuno Angkor jauh lebih besar dari perkiraan
Wisatawan berkumpul untuk melihat dan memotret kuil terkenal Angkor Wat saat matahari terbit di Siem Reap, Kamboja, Sabtu (22/12). (REUTERS/Erik De Castro )
Jakarta (ANTARA News) - Hasil pemetaan terbaru menggunakan sinar laser menunjukkan bahwa Kota Angkor, ibu kota Kekaisaran Khmer kuno, jauh lebih besar dari perkiraan.

Hasil analisis terbaru menunjukkan keberadaan ratusan jika bukan ribuan pemukiman, urukan, kolam, jalan dan blok-blok yang membentuk kota yang cukup padat, kata salah satu penulis hasil studi, Christophe Pottier, arkeolog dan salah satu pemimpin the Greater Angkor Project.

"Area pemukiman padat ini jauh lebih besar dari yang pernah diperkirakan," katanya seperti dilansir laman LiveScience.

Pottier dan koleganya mulai memetakan medan menggunakan teknik pemindaian laser terbaru yang di sebut LIDAR pada 2012.

Tim peneliti menggunakan helikopter dan menyorotkan jutaan sinar laser yang bisa melewati ruang-ruang sangat kecil di antara kanopi hutan yang padat untuk menyentuh tanah di bawahnya.

Dengan bantuan LIDAR, peneliti menemukan ratusan pantulan lanskap yang dibentuk oleh penduduk kuno Angkor seperti tanggul, bendungan, waduk besar, kanal, kolam rumah, dan jalanan.

Peta baru itu mengungkapkan bahwa kota itu banyak menggunakan budidaya tanam serta teknik penyimpanan air.

Kepadatan penduduk pusat kota itu juga jauh lebih besar dari perkiraan: sekitar 27 mil persegi (70 kilometer persegi). Pusat kota kemungkinan dihuni oleh sekitar 500.000 orang, kata Pottier.

Peta hasil riset terbaru yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 8 Juli 2013 itu juga memberikan petunjuk tentang mengapa kota itu ditinggalkan.

Ekonomi kota itu tergantung pada jaringan sistem hidrolik rumit yang sangat tergantung pada hujan muson, kata Pottier.

Studi lingkungan yang lain, lanjut dia, menunjukkan bahwa muson jadi tidak teratur selama abad 14 dan 15.

"Itu mungkin bukan satu-satunya penyebab kematian Angkor, tapi mungkin salah satu faktornya," kata dia.

Angkor berada di wilayah yang sekarang bernama Kamboja. Ibukota Kekaisaran Khmer itu diperkirakan pernah dihuni sekitar satu juta penduduk selama beberapa abad.

Pada masa kejayaannya, Angkor menjadi kota terbesar di dunia. Angkor cemerlang hingga abad ke-15,  ketika secara misterius wilayah itu ditinggalkan.

Mahkota tempat itu, Angkor Wat, adalah sebuah candi yang dibangun sekitar abad 1113-1150 Sebelum Masehi dengan tinggi 65 meter dan luas 200 hektare.

Penerjemah:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013